The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Investasi saham itu masuk dalam kategori investasi dengan high risk dan high return. Nah, inilah 7 kategori risiko investasi saham!
Saham memang telah menjadi salah satu instrumen investasi yang bisa menjadi alternatif untuk mencapai tujuan finansial.
Nah, investor yang ingin menempatkan aset di investasi saham perlu mengenali risiko investasi saham agar bisa membangun portofolio yang sehat dan berkelanjutan.
SIMAK JUGA: 7 Cara Menilai Risiko dalam Investasi Saham yang Wajib Dipahami oleh Pemula
So, inilah 7 kategori risiko dalam investasi saham yang wajib kamu ketahui!
Risiko capital loss
Ini merupakan risiko di mana nilai investasi seseorang menurun dari harga beli awalnya, yang terjadi saat harga saham turun di bawah harga beli investor.
Umumnya, risiko ini terjadi karena fluktuasi pasar yang dipengaruhi faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, atau peristiwa berita.
Risiko likuiditas
Ini terjadi saat suatu aset, seperti saham, sulit untuk dibeli atau dijual dengan cepat tanpa memengaruhi harga pasar secara signifikan.
Risiko tersebut timbul lantaran kurangnya minat dari investor atau terbatasnya likuiditas (kelancaran transaksi) pada aset tertentu.
Di konteks saham, risiko likuiditas dapat mengakibatkan penurunan harga jual, sebab sedikit pembeli yang berminat membeli saham tersebut. Hal ini tentu membuat investor mungkin harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Risiko pasar atau systematic risk
Kondisi muncul dengan merujuk pada fluktuasi harga saham yang dikarenakan perubahan kondisi pasar secara keseluruhan.
Risiko ini tentu tidak bisa dihindari dan dipengaruhi faktor-faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi, suku bunga, sentimen investor, dan peristiwa politik tertentu.
Risiko forced delisting
Kategori risiko ini merupakan situasi di mana perusahaan dipaksa menghapus sahamnya dari bursa efek.
Tentu ini menyebabkan investor bisa kehilangan nilai investasi, lantaran saham perusahaan yang terpaksa delisting biasanya akan mengalami penurunan nilai atau menjadi tidak likuid.
Risiko tidak sistematis atau unsystematic risk
Dalam konteks investasi saham, ini adalah risiko yang bersifat spesifik bagi suatu perusahaan atau aset tertentu, serta tidak terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan ataupun faktor eksternal.
Risiko ini bisa dianggap sebagai risiko idiosinkratis yang masih dapat dikelola atau diatasi melalui diversifikasi portofolio.
Risiko inflasi
Kondisi ini muncul saat terjadi penurunan daya beli karena kenaikan tingkat inflasi. Inflasi bisa menyebabkan penurunan nilai riil, pendapatan dividen, serta kinerja pasar saham.
Risiko kebangkrutan
Situasi ini bisa saja muncul dalam investasi saham di mana perusahaan tidak dapat membayar hutang atau kewajiban keuangannya.
Risiko ini bisa berdampak negatif pada nilai saham serta menyebabkan kerugian bagi investor. Penyebabnya meliputi kinerja buruk, manajemen yang tak efisien, utang berlebihan, ataupun persaingan industri.
SIMAK JUGA: Jangan Panik! IHSG Anjlok, Berikut 4 Hal yang Harus Dilakukan!
*Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply