IHSG Melorot Terus, Saham juga Rontok, Ini Kata Bos BEI

Ilustrasi: Harga saham turun. (Ist.)
Ilustrasi: Harga saham turun. (Ist.)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok 3,31 persen ke level 6.270,59 pada akhir perdagangan pekan lalu. Bos BEI buka suara!

Ada 541 saham anjlok dan parkir di zona merah, cuma 79 saham menghijau, serta 158 saham stagnan.

Indeks LQ45 pun minus sampai 3,67 persen. Saham berkapitalisasi besar atau big caps makin tak berdaya.

SIMAK JUGA: IHSG Terus Melemah, Pasar Saham Sedang Lesu

Faktor global menekan pasar

Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan bahwa berbagai faktor global dan domestik berkontribusi terhadap tekanan pasar.

Kebijakan ekonomi global, terutama kebijakan tarif perdagangan dan suku bunga Amerika Serikat (AS), turut menjadi faktor yang memengaruhi aliran dana asing ke pasar saham Indonesia.

“Trump 2.0 tidak mudah. Saat ini, sekitar 70 persen dana global tetap mengalir ke aset berkualitas tinggi di AS,” ujarnya.

“Selain itu, ancaman tarif dagang terus muncul, seperti yang sebelumnya terjadi pada Meksiko dan Kanada, serta Uni Emirat Arab,” imbuhnya.

Selain faktor tarif, kebijakan pajak pertambahan nilai (VAT) yang diharapkan menurun, nyatanya tak sesuai ekspektasi.

“Ada harapan VAT turun, tapi ternyata justru menunjukkan tren berbeda. Suku bunga AS yang tetap tinggi juga membuat investor lebih memilih aset dengan risiko rendah dibandingkan saham di emerging markets,” papar Iman Rachman.

SIMAK JUGA: Cek di Sini! 7 Tip Trading Saat IHSG Terus Melorot

Pergerakan dana asing

Iman pun melihat pergerakan dana asing yang mengalami arus keluar signifikan sejak awal tahun 2025.

Sampai 27 Februari 2025, investor asing mencatatkan net sell Rp19 triliun secara year to date. Ini berbanding terbalik dengan tahun lalu yang mencatatkan net buy Rp17 triliun.

Dari sisi domestik, perubahan komposisi investor juga menjadi tantangan tersendiri.

“Dulu, 70 persen pasar dikuasai investor domestik dan ritel, sehingga saat harga turun, mereka bisa menyerap. Saat ini, dengan 40 persen kepemilikan asing, ketika mereka keluar, pasar jadi lebih rentan,” paparnya.

Menghadapi situasi seperti ini, BEI berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku pasar, untuk mencari strategi untuk menstabilkan pasar.

“Kami tentu tidak tinggal diam. Bursa terus berdiskusi dengan para regulator dan pelaku industri untuk mencari solusi terbaik. Semoga sentimen bulan Ramadan ini bisa memberikan dorongan positif bagi pasar,” harap Iman.

SIMAK JUGA: IHSG Anjlok, Begini Saran Menurut Wyckoff Method dengan Pendekatan Analisis Big Fish

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*