The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – IHSG anjlok! Saham-saham perbankan terpuruk seiring jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG dan bursa Asia. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Rata-rata penurunan saham bank berkisar 2,5% – 3% pada perdagangan Senin, 5 Agustus 2024. Seperti yang terjadi pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sampai PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpuruk hingga 3,41% ke level 7.059, dan sempat menyentuh level terendah 6.998,81.
SIMAK JUGA: Depak ASSA dan PTPP Masukkan CMRY dan SILO, Inilah Saham-saham Penghuni IDX80 hingga 31 Oktober 2024
Sementara, Nikkei 225 anjlok 12,4%, diikuti Hang Seng 1,6%, Shanghai Composite 1,54%, serta Straits Times 4,24%.
IHSG adalah indeks yang mempresentasikan rata-rata dari semua saham yang ada di BEI. Nilainya biasa dipakai sebagai indikator kinerja saham di bursa saham, serta dijadikan acuan bagi para investor untuk melakukan transaksi.
Maka, jika seorang investor ingin mengetahui kondisi dari pergerakan harga saham, maka lihatlah angka IHSG.
Saat IHSG anjlok, otomatis kondisi pergerakan harga di pasar saham sedang mengalami penurunan.
Nah, untuk mengatasi harga saham yang turun atau IHSG anjlok, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, yakni:
Jangan panik!
Seperti menghadapi tantangan baru, jangan panik dan bingung. Salah satu caranya adalah dengan tetap menahan saham yang dimiliki atau tidak melakukan aksi jual saham untuk menghindari volatilitas pasar.
Ini mengingat kondisi pasar yang bisa kembali stabil, bahkan naik dari angka sebelumnya.
Tentunya ini akan mendatangkan kerugian, tapi juga bisa menjadi satu proses dan tahapan meraih keuntungan lebih banyak.
Karena, dalam dunia investasi saham hanya ada dua kemungkinan, yakni untung dan rugi.
Beli saat mulai rebound
Saat saham mengalami penurunan, hal ini bisa menjadi momentum agar lebih sabar dan menghemat dana hingga saham kembali rebound.
Selain itu, kamu juga bisa mulai membuat analisis area-area saham yang menunjukkan harapan dan fokus di area tersebut.
Lantas, tetapkan anggaran yang bakal dikeluarkan dan berapa banyak yang dapat dihemat dari area-area yang tidak dipilih. Selanjunya, siap-siap masuk saat saham mulai rebound.
Perhatikan nilai toleransi setiap risiko
Saat kamu menetapkan keputusan untuk berinvestasi di instrumen saham, maka kamu harus siap dengan segala risiko yang bisa terjadi kapan pun.
Maka, kamu mesti memerhatikan nilai toleransi dari setiap risiko di setiap investasi. Nilai toleransi risiko adalah seberapa besar tingkat risiko yang bisa kamu tangani ketika berinvestasi.
Selain itu, sesuaikan nilai toleransi risiko tersebut dengan tujuan kamu berinvestasi, sehingga setiap risiko yang terjadi bisa diatasi dengan tepat.
Transaksi beli dan tahan
Satu hal yang kamu harus pahami ketika IHSG anjlok adalah kondisi tersebut tidak akan selamanya terjadi.
Dengan menerapkan strategi beli di beberapa emiten saham yang memiliki prospek baik pada masa mendatang, walaupun sedang mengalami penurunan, tetap langkah yang tepat.
Kondisi nilai yang turun belum bisa dinilai kerugian, kecuali jika kamu menjualnya. Lantaran, harga saham yang saat ini turun, bisa kembali naik di masa mendatang.
Maka, kamu bisa menilai bahwa kondisi IHSG anjlok sebagai momentum untuk menambah nilai investasi, tapi dengan analisis fundamental dan teknikal yang komprehensif
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply