Sah! OJK Tunda Penerapan Aturan Short Selling, Emiten Bisa Buyback Tanpa RUPS?

Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menunda implementasi short selling dan intraday short selling.

Regulator pun bakal mengkaji penerapan buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Kebijakan ini muncul lantaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang belakangan ini tertekan.

Demikian dikatakan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi.

SIMAK JUGA: IHSG Rontok! Inilah Rekomendasi Saham Big Cap Saat Pasar Tertekan

Tunda short selling, buyback tanpa RUPS

“Maka, dengan mempertimbangkan concern tersebut dan mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan dan pelaku pasar, OJK akan mengambil kebijakan menunda implementasi short selling,” tegas Inarno.

Di samping itu, ada opsi kebijakan lain yang jika diperlukan yaitu mengkaji buyback saham tanpa RUPS.

Inarno memaparkan, untuk mengambil kebijakan ini, OJK selalu fokus pada 3 hal, yaitu stabilitas pasar, peningkatan likuiditas, dan perlindungan investor.

Padahal semula, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menerapkan short selling dan intraday short selling dibagi menjadi dua tahap.

Tahap pertama akan dimulai pada akhir Maret atau April 2025.

SIMAK JUGA: BEI Gelar Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal, Ini Hasilnya

Short selling dan intraday short selling

Untuk diketahui, PT Bursa Efek Indonesia berencana meluncurkan beberapa instrumen keuangan baru pada tahun ini.

Instrumen ini ditujukan untuk membantu investor menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menyatakan, produk yang akan segera diperkenalkan adalah short selling dan intraday short selling.

Produk ini diharapkan bisa memberikan lebih banyak opsi strategi bagi investor, khususnya ketika pasar mengalami fluktuasi tinggi dalam waktu singkat.

Kini, proses finalisasi izin bagi anggota bursa yang bakal menyediakan layanan short selling masih berlangsung.

BEI menargetkan peluncuran instrumen ini mungkin sekitar Maret 2025 atau awal kuartal kedua tahun ini.

Melalui strategi baru ini, investor diharapkan bisa lebih optimal dalam mengelola portofolio di saat kondisi pasar yang dinamis.

SIMAK JUGA: Investor Wajib Tahu! Berikut 3 Trik Beli Saham IPO!

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*