
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup nyungsep dan terkoreksi di perdagangan Selasa, 25 Februari 2025.
Di penutupan perdagangan, IHSG rontok 2,41% ke 6.587,09. Sebanyak 490 saham anjlok, 119 naik, dan 173 stagnan.
Nilai transaksi kemarin mencapai Rp11,74 triliun dengan melibatkan 21,23 miliar saham dalam 1,25 juta kali transaksi.
SIMAK JUGA: Tahun 2024 Lesu, Menanti IPO 2025 yang Lebih Meriah
IHSG paling buruk
Pada perdagangan kemarin, seluruh sektor nampak merah membara.
Real estate turun 3,54%, bahan baku 2,78%, konsumer non-primer 3,36%, utilitas 2,69%, energi 2,24%, konsumer primer 2,53%, finansial 1,61%, teknologi 1,83%, kesehatan 1,02%, serta industri 0,58%.
Sementara, dari sisi saham, tiga emiten BUMN menjadi pemberat utama, yakni: BBRI berkontribusi 18,44 indeks poin; BMRI dan TLKM, masing-masing 13,85 indeks poin dan 16,20 indeks poin.
Mayoritas bursa saham di kawasan Asia Pasifik memang tidak baik-baik saja. Tetapi, IHSG menjadi yang paling buruk.
Lima saham top gainers
Namun, ketika IHSG nyungsep, justru ada lima saham jawara cuan, bahkan ada dua yang melonjak sampai batas auto rejection Atas (ARA).
Lima saham itu pun masuk dalam daftar top gainers pada perdagangan kemarin, lantaran menanjak sampai 34%,
Nah, di antara lima saham tersebut, terdapat dua yang melonjak sampai batas auto rejection atas (ARA), yaitu PT Indal Almunium Industry Tbk (INAI) melonjak 34% dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melejit 24,8%.
Sementara, saham top gainers lainnya yaitu:
- PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) melesat 26,8%
- PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) naik 20,9%
- PT Palma Serasih Tbk (PSGO) meningkat 14,7%
SIMAK JUGA: Yuk Pilah Pilih Saham Konsumer yang Bakal Tuai Berkah Ramadan 2025
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply