Kok Bisa Saham Bank Besar Serentak Melemah? Apa Penyebabnya?

SAHAM GORENGAN: Pada dasarnya saham gorengan itu identik dengan saham murah meriah yang tidak jelas fundamentalnya. Saham gorengan wajib diwaspadai investor, khususnya para investor newbie
SAHAM GORENGAN: Pada dasarnya saham gorengan itu identik dengan saham murah meriah yang tidak jelas fundamentalnya. Saham gorengan wajib diwaspadai investor, khususnya para investor newbie (pemula) (Edufulus/Ist)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Saham bank-bank besar serentak melemah pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 6 Februari 2025. Apa penyebabnya ya?

Rupanya, pelemahan saham bank-bank besar ini disebabkan serangkaian sentimen.

Saham BMRI atau PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ditutup melemah 425 poin atau 7,69 persen ke level Rp 5.100.

Sedangkan, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pun merosot. Saham BBRI melemah 4,11 persen atau 170 poin ke level Rp 3.970.

SIMAK JUGA: Panic Selling Saat Market Sedang Tidak Baik-baik Saja

Pun saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melorot 4,67 persen atau 210 poin ke level Rp 4.290.

Sementara, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga ikut melemah 175 poin atau 1,92 persen ke level Rp 8.950.

Sentimen pelemahan saham bank besar

Pada Kamis kemarin, pasar saham Indonesia disinyalir mengalami anomali. Ada beberapa sentimen yang menyebabkan pelemahan saham beberapa bank besar.

Sentimen-sentimen ini membuat investor asing melakukan aksi jual saham-saham bluechip Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang tentu didominasi saham perbankan.

Pasar saham di Indonesia amat sensitif dengan isu perang dagang Cina dengan Amerika Serikat.

Hal ini terbukti, saat Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif ke Kanada, Meksiko, dan Cina, pasar saham di Indonesia turut melemah.

Trump memutuskan untuk menangguhkan penerapan tarif bagi barang-barang dari Kanada dan Meksiko, tetapi tidak untuk China.

So, perlu diingat bahwa Cina merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, sehingga kondisi ini bisa turut memengaruhi pasar saham Indonesia.

SIMAK JUGA: Wajib Dibaca Biar Nggak Boncos, Ini Untung-Rugi dan Tip Beli Saham IPO

Kondisi jangka pendek

Di samping itu, pernyataan Trump yang tidak ingin terburu-buru melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping juga dipandang Hans memberikan sentimen negatif ke pasar.

Sentimen yang lain adalah pasar melihat laba bersih bank-bank besar di Indonesia tak sesuai ekspektasi. Meski positif, tapi laba bank bersaham bluechip cuma tumbuh tipis.

Selain itu, sentimen lain yang turut memengaruhi pelemahan saham bank adalah derasnya aliran modal asing keluar.

Hal ini lantaran bank sentral AS Federal Reserve memberi isyarat tidak akan melakukan penyesuaian suku bunga.

Tak hanya itu, keputusan Indonesia masuk grup negara berkembang BRICs pun ikut menjadi sentimen pasar saham. Investor asing sepertinya tak nampak bahagia dengan keanggotaan Indonesia di BRICs.

Tetapi, beberapa analis mengatakan bahwa kondisi pasar seperti hanyalah sesaat atau berjangka pendek.

SIMAK JUGA: Tip Menghindari Keputusan Emosional dan Impulsif dalam Investasi

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*