
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Investor bisa menghindari keputusan berbasis emosi, mengelola risiko dengan lebih bijak, dan membangun disiplin untuk mengikuti strategi investasi.
Biasanya ada beberapa jenis bias psikologis yang sering muncul dalam investasi yang mendorong keputusan impulsif dalam investasi.
Jebakan yakni overconfidence bias atau rasa percaya diri berlebihan terhadap keputusan investasi yang mengabaikan risiko, loss aversion atau ketakutan terhadap kerugian yang membuat investor enggan menjual aset yang sudah merugi dengan harapan harga akan pulih.
SIMAK JUGA: Begini Perbedaan Nyata Investor Institusi dan Investor Individu (Retail)
Selanjutnya ada herd mentality atau mengikuti tren pasar tanpa analisis yang jelas, hanya karena pengaruh sosial atau takut tertinggal dan confirmation bias atau kecenderungan untuk mencari informasi yang hanya mendukung keyakinan kita dan mengabaikan data yang bertentangan.
Untuk menghindari emosi yang mengganggu keputusan investasi, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan.
*) Tentukan tujuan investasi jangka panjang
Fokus pada tujuan akhir akan membantu menghindari reaksi impulsif terhadap fluktuasi pasar jangka pendek. Apakah tujuan investasi Anda untuk dana pensiun, pendidikan anak, atau membeli rumah? Menetapkan tujuan yang jelas akan memudahkan Anda untuk tetap fokus pada gambaran besar dan bertahan meskipun pasar mengalami fluktuasi.
*) Buatlah rencana investasi
Rencana investasi mencakup alokasi aset berdasarkan profil risiko kamu (agresif, moderat, atau konservatif).
*) Strategi masuk dan keluar yang jelas
Dengan begitu kamu tahu kapan harus membeli atau menjual tanpa terpengaruh emosi sesaat. Rencana yang jelas—yang mencakup alokasi aset, target return, dan batas toleransi risiko—akan membantu mengikuti strategi dengan disiplin.
*) Stop-loss dan take-profit yang jelas
Gunakan aturan stop-loss dan take-profit untuk menegakkan batasan kerugian dan target keuntungan, sehingga kamu dapat menjaga disiplin meski emosi berusaha menggoda.
Hindari keputusan impulsif berdasarkan euforia atau ketakutan, karena ini bisa meningkatkan risiko. Tetap berpegang pada rencana investasi dan jangan mudah terpengaruh oleh tren pasar tanpa analisis yang matang.
*) Pelajari tren hingga strategi
Semakin banyak pengetahuan yang dmiliki tentang investasi, semakin kecil kemungkinan kamu untuk terjebak dalam keputusan impulsif.
Pelajari cara membaca laporan keuangan, pahami tren pasar, dan pilih strategi yang sesuai dengan gaya investasi.
*) Penting untuk melakukan diversifikasi portofolio.
Jangan letakkan semua dana pada satu aset atau sektor. Diversifikasi akan membantu mengurangi dampak kerugian pada satu jenis investasi terhadap keseluruhan portofolio Anda. Mendapatkan pendapat kedua dari seorang profesional atau mentor berpengalaman juga bisa membantu Anda membuat keputusan yang lebih objektif.
*) Fokus pada jangka panjang
Pasar memang bergerak naik-turun dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang cenderung tumbuh. Mengadopsi perspektif jangka panjang membantu Anda untuk tidak terganggu oleh fluktuasi sesaat. Mengelola emosi dalam investasi membutuhkan disiplin dan kesadaran diri.
*) Jangan sering cek portofolio
Cara lain untuk menghindari pengaruh emosi adalah dengan tidak terlalu sering memeriksa portofolio Anda. Melihat perubahan harga secara terus-menerus dapat meningkatkan kecemasan. Lakukan review secara berkala, dan ingat bahwa fluktuasi harga adalah hal yang normal dalam investasi.
*) Sabar
Kesabaran juga merupakan kunci dalam mengelola emosi. Ingatlah bahwa investasi adalah perjalanan jangka panjang dan hindari keputusan impulsif yang didorong oleh emosi sesaat. Praktik mindfulness seperti meditasi bisa membantu investor mengelola stres dan fokus pada fakta, bukan emosi. Dengan kesadaran penuh, investor bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana.
Warren Buffett, seorang investor legendaris, sering mengingatkan kita tentang pentingnya disiplin dan ketenangan dalam menghadapi pasar. Ia mengatakan, “Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful.” Artinya, kita harus tetap rasional ketika mayoritas investor terjebak dalam emosi.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Kamu dapat meminimalkan risiko yang disebabkan oleh emosi dan meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan investasi.
Psikologi investor adalah salah satu kunci sukses dalam investasi. Dengan memahami bias, mengelola emosi, dan disiplin terhadap strategi, kamu dapat menjadi investor yang lebih baik. Ingatlah, kesabaran dan ketenangan adalah teman terbaik Anda di pasar modal.
SIMAK JUGA: Ini Perbedaan Perusahaan Sekuritas dan Manager Investasi Serta Sertifikasi Profesi yang Dibutuhkan
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply