The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Pola Double Bottom dikenal dalam teknikal trading, baik saham maupun kripto. Secara pengertian, pola Double Bottom adalah formasi grafik yang menandakan potensi pembalikan tren dari bearish (tren turun) menjadi bullish (tren naik).
Pola ini terbentuk ketika harga aset turun hingga menyentuh titik terendah, kemudian naik (rebound), namun kembali terkoreksi mendekati level terendah sebelumnya. Setelah mencapai titik terendah kedua, harga biasanya mengalami rebound yang lebih kuat, yang dapat memicu tren naik baru.
Secara visual, pola ini menyerupai huruf “W” dan menunjukkan upaya harga untuk pulih setelah penurunan yang signifikan. Kedua titik terendah dalam pola tersebut berfungsi sebagai level support yang kuat.
SIMAK JUGA: Kenali Bahaya dan Risikonya, Sebelum Putuskan Gunakan Fasilitas Margin Untuk Trading
Jika kedua level low ini berhasil bertahan, ada potensi kenaikan harga yang signifikan. Pola ini dikonfirmasi ketika harga berhasil menembus garis neckline, yang bertindak sebagai level resistance.
Pola Double Bottom adalah kebalikan dari pola Double Top, dan sering muncul di berbagai timeframe. Pada timeframe satu jam, pola ini menunjukkan jeda dalam tren turun, sedangkan pada timeframe harian, ini menandakan pembalikan tren yang lebih panjang.
Berikut adalah elemen penting untuk mengidentifikasi pola Double Bottom:
Downtrend: Sebelum pola Double Bottom terbentuk, harga aset harus mengalami tren penurunan (downtrend) yang ditandai dengan terbentuknya lower highs dan lower lows secara berkelanjutan.
Dua Titik Bottom: Dua titik terendah (bottom) yang berdekatan harus muncul, karena kedua titik ini menjadi level support penting. Setelah mencapai titik terendah pertama, harga akan mengalami kenaikan sementara (rebound).
Rebound: Di antara dua titik terendah, harus ada rebound yang menunjukkan bahwa tren bearish tidak berlanjut.
Neckline: Neckline adalah garis horizontal yang ditarik dari titik tertinggi selama rebound. Garis ini bertindak sebagai level resistance dan area konfirmasi untuk pola Double Bottom.
Breakout dari Neckline: Setelah harga menyentuh titik terendah kedua dan mengalami rebound, kunci ada pada neckline. Jika harga berhasil menembus neckline, maka breakout tersebut menandakan pembalikan tren, sekaligus mengonfirmasi terbentuknya pola Double Bottom.
Kelebihan dan Kekurangan Double Bottom
Kelebihan: Pola Double Bottom memberikan indikasi yang jelas mengenai level support dan resistance melalui dua titik bottom dan neckline, sehingga memudahkan trader untuk menentukan titik masuk dan keluar pasar.
Kekurangan: Seperti indikator teknikal lainnya, pola Double Bottom dapat memberikan sinyal palsu, terutama dalam kondisi pasar bearish. Menemukan titik bottom bisa sulit, karena tren penurunan bisa terus berlanjut. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor fundamental dan sentimen pasar, serta menggunakan indikator teknikal lainnya untuk memperkuat sinyal.
Strategi Trading dengan Pola Double Bottom
Untuk memvalidasi pola Double Bottom, ada beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan, termasuk perbaikan kondisi fundamental, adanya katalis positif, serta perubahan sentimen pasar.
Selain itu, volume perdagangan harus diamati ketika harga mendekati area bottom. Lonjakan volume perdagangan bisa menjadi indikator bahwa harga siap untuk memulai tren kenaikan, sehingga mengonfirmasi pola Double Bottom.
Dalam praktiknya, trader sering menggunakan pola Double Bottom sebagai acuan untuk masuk ke pasar. Biasanya, trader akan masuk saat harga mencapai titik bottom kedua, dengan harapan harga akan rebound dan memulai tren naik baru.
Untuk mengurangi risiko, trader biasanya memasang stop-loss di bawah level support (titik bottom). Ini membantu melindungi dari kerugian jika harga tidak rebound dan justru melanjutkan tren penurunan.
Strategi lain adalah menjadikan garis neckline sebagai area untuk mengambil keuntungan (taking profit). Jika harga menembus neckline dan pola Double Bottom terkonfirmasi, trader bisa mempertahankan posisi lebih lama untuk memanfaatkan tren kenaikan yang berkelanjutan.
Pembalikan Tren dari Bearish ke Bullish
Pola Double Bottom adalah sinyal pembalikan tren dari bearish ke bullish. Pola ini berbentuk seperti huruf “W” dan terbentuk ketika harga mengalami penurunan, rebound dari titik terendah pertama, namun kemudian kembali terkoreksi dan menciptakan titik bottom kedua.
Jika harga berhasil rebound lagi dan menembus level resistance sebelumnya, pola Double Bottom terkonfirmasi.
Titik bottom kedua sering dianggap sebagai area ideal untuk masuk ke pasar, karena diharapkan harga akan naik. Garis neckline atau resistance bisa digunakan sebagai area untuk mengambil keuntungan, tetapi jika harga melewati resistance, posisi dapat dipertahankan lebih lama untuk keuntungan yang lebih besar.
Seperti semua indikator teknikal, pola Double Bottom dapat memberikan sinyal palsu. Oleh karena itu, trader disarankan untuk menggunakan stop-loss di bawah titik bottom kedua untuk mengurangi risiko kerugian.
Selain itu, analisis teknikal tambahan dan analisis fundamental diperlukan untuk meningkatkan keakuratan sinyal pola ini.
SIMAK JUGA: Ternyata, Inilah Waktu Terbaik untuk Beli Saham, Ada 3 Strategi yang Wajib Kamu Tahu
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply