Simak! 3 Cara Kelola Emosi saat Trading Saham, Kerap Diabaikan Pemula Nih!

Investasi saham
Investasi saham (Edufulus/Ist)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Trading dan investasi saham tak hanya butuh ilmu dan wawasan, namun juga perlu pengelolaan emosi yang tepat.

Trading saham merupakan aktivitas investasi yang berisiko tinggi.

Meski banyak orang mengetahui prinsip dasar trading, yakni membeli di harga murah dan menjual di target harga, tak sedikit investor yang terjebak pada kondisi yang membutuhkan pengelolaan emosi.

SIMAK JUGA: Yuk Pilah Pilih Saham Konsumer yang Bakal Tuai Berkah Ramadan 2025

Nah, berikut cara mengelola emosi dalam trading saham:

1.Tidak FOMO

Ketika harga saham tengah rally, atau menunjukkan kenaikan beruntun, banyak trader yang terkena FOMO atau fear of missing out, alias takut ketinggalan kesempatan.

Lantaran tidak ingin ketinggalan kesempatan, trader pun nekat membeli saat harga sudah tinggi.

FOMO juga kadang bisa diartikan sebagai “asal ikut aja”, tanpa ada analisis mendalam.

Dalam hal ini, investor mesti bisa mengendalikan diri agar tidak hanya ikut-ikutan. Ingat, trading saham adalah hal yang logis dan rasional.

2.Jangan lawan tren

Ketika saham menunjukkan pergerakan tren bearish, terkadang trader melakukan aksi beli, karena berasumsi harga sudah turun sangat tajam dan optimistis harga bakal naik.

Padahal, bisa saja saham tersebut terus mencatatkan penurunan harga. Alhasil, trader tambah boncos.

Tak ada salahnya kok trader beristirahat sejenak alias tidak transaksi apa pun sambil menyiapkan modal untuk trading berikutnya.

Ketika trading, penting bagi trader untuk mengelola ekspektasi serta menerima kondisi pasar apa adanya.

SIMAK JUGA: Investor Wajib Tahu! Berikut 3 Trik Beli Saham IPO!

3.Membeli sedikit-sedikit

Kepanikan berlebihan saat harga saham menunjukkan tren penurunan salah satunya diakibatkan karena persentase kepemilikan yang terlalu besar di portofolio.

Nah, cara mengatasi kepanikan berlebihan saat tren turun ataupun FOMO saat tren naik, adalah dengan membeli saham dengan persentase secukupnya, alias sedikit-sedikit serta tidak all-in atau mengeluarkan semua modal untuk membeli saham.

Sehingga ketika harga berlanjut turun, kerugian masih terkendali. Sebaliknya, saat harga terus naik, trader bisa merasakan keuntungan.

SIMAK JUGA: Inilah 10 Saham yang Dapat Ditransaksikan untuk Short Selling 2025 Tahap I

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*