Investor Saham Harus Paham! Ini Arti Bull and Bear di Pasar Modal

Bull and bear di pasar modal. (Ist.)
Bull and bear di pasar modal. (Ist.)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Ada istilah Bull and Bear dalam dunia pasar modal. Nah, inilah arti dari kedua istilah tersebut!

Istilah Bull diambil dari banteng yang menyerang dengan cara menyeruduk dari bawah ke atas.

Sedangkan, istilah Bear diambil dari beruang yang mencakar lawannya dengan gerakan dari atas ke bawah.

Jadi dalam para modal, Bull berarti kondisi ketika indeks harga saham naik, sementara bear merupakan kondisi ketika indeks harga saham turun.

SIMAK JUGA: Simak, 4 Trik Berinvestasi di Tahun Ular Kayu agar Semakin Cuan

Pasar saham itu bersifat fluktuatif, alias jarang stagnan. Maka, suatu indeks saham atau harga saham pasti memiliki periode bullish atau bearish.

Nah, sebagai investor, penting untuk mengetahui tren indeks saham agar dapat mewaspadainya dan mengambil strategi yang tepat.

Penyebab Bull and Bear

Beberapa hal disinyalir bisa menjadi pemicu terjadinya kondisi Bull and Bear.

Kondisi Bullish, misal terjadi lantaran inflasi yang rendah, suku bunga stabil, valuasi perusahaan yang rendah, serta pertumbuhan ekonomi negara makin baik.

Sementara, kondisi Bearish terjadi karena inflasi yang tinggi, suku bunga yang tak stabil, nilai mata uang yang fluktuatif, serta perekonomian negara yang kurang baik.

Contoh saat terjadi pandemi Covid-19, pasar saham Indonesia sering mengalami kondisi bearish.

Tetapi, ketika laju pandemi mulai melambat, kepercayaan investor saham makin meningkat dan pasar justru berbalik arah menjadi bullish.

SIMAK JUGA: Pilah Pilih Saham di Tahun Ular Kayu 2025, Mana yang Paling Cuan?

Strategi hadapi Bull and Bear

Bila kamu seorang trader saham yang aktif bertransaksi jual beli saham, maka perlu memperhatikan kondisi perusahaan secara keseluruhan agar tidak salah langkah.

Contoh, bila kamu telah terlanjur memiliki saham perusahaan tertentu dan kondisinya sedang bearish, kamu tak perlu panik, sebab kondisi tersebut hanya berlangsung sementara waktu.

Strategi yang bisa kamu lakukan untuk mengamankan modal adalah dengan cara cut loss sementara waktu, sehingga kerugian tidak terlalu dalam.

Tapi, kalau kamu meyakini kondisi bearish tidak akan berlarut-larut, maka kamu bisa menahan saham yang kamu miliki atau bahkan melakukan akumulasi lebih lanjut di harga bawah.

Kondisi Bullish adalah momen kondisi terbaik bagi kamu untuk menjual saham. Kamu bisa mendapatkan keuntungan dari capital gain. Maka, pastikan kamu memiliki target price yang sudah ditetapkan di awal untuk merealisasikan cuan.

SIMAK JUGA: Yuk Cek! Rekomendasi Saham Prospektif di Tahun Ular Kayu

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*