
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Keberadaan influencer saham yang kian banyak di media sosial, mulai meresahkan. OJK bakal terbitkan aturan untuk pengawasan.
Keresahan tersebut bahkan telah menjalar ke para bankir senior yang turut angkat bicara dengan keberadaan mereka.
Nah, yang paling baru, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mulai menyadari adanya influencer saham perlu ditertibkan.
SIMAK JUGA: Bos BCA dan BRI Berang dengan Influencer Saham Sesat yang Takuti Investor
Influencer saham harus paham aturan!
Paling tidak, OJK berharap kehadirannya bisa memberikan dampak positif bagi upaya literasi keuangan, bukan malah sebaliknya.
Tetapi, mereka mestinya memiliki kompetensi yang memadai, terutama tentang informasi yang disampaikan dan memahami peraturan perundangan-undangan.
Demikian dikatakan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi.
“Hal ini mengingat besarnya pengaruh influencer di media sosial terhadap keputusan finansial publik, tanpa mengurangi potensi influencer dalam melebarkan jangkauan edukasi kepada masyarakat,” jelasnya.
OJK menemukan, ada beberapa influencer melakukan kegiatan pengelolaan dana untuk investasi tanpa izin atau melakukan kegiatan yang tak sesuai dengan izin yang dimiliki.
Kata Friderica Widyasari, saat ini OJK tengah merancang skema pengaturan dan pengawasan, agar influencer meningkatkan kehati-hatian saat beraktivitas di media sosial.
“Ini untuk mengedepankan perlindungan konsumen serta mematuhi ketentuan perundang-undangan lainnya,” tegasnya.
SIMAK JUGA: Saham Blue Chips Sedang Berjatuhan, Pak Lo: Peluang Emas!
Bisa menyesatkan lho!
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja berkomentar tentang kehadiran influencer saham di media sosial.
Jahja mengingatkan, agar para influencer saham ini jangan asal mempromosikan saham-saham tertentu tanpa mengetahui fundamentalnya dengan baik, karena bisa berdampak buruk.
“Anda harus dalami fundamental dulu, kalau bagus, Anda boleh melakukan promosi, kalau enggak ya tolong deh, Anda menyesatkan banyak orang!” tutur Jahja.
Jahja menilai, banyak investor dari kalngan orang muda yang melakukan investasi saham, karena promosi dari para influencer saham.
Padahal mereka, hanya mendengar saja dari influencer saham, tanpa mempelajari fundamentalnya.
Pun Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Sunarso menyoroti maraknya influencer saham di media sosial.
“Analisanya kadang diawang-awang. Itu sesungguhnya bisa kita counter dengan fundamental,” ujar Sunarso.
Maka, ia tak begitu khawatir dengan ketakutan-ketakutan yang disebar para konten kreator, karena katanya, hal tersebut bisa diatasi dengan kinerja yang baik.
SIMAK JUGA: IHSG Anjlok, Begini Saran Menurut Wyckoff Method dengan Pendekatan Analisis Big Fish
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply