IHSG Anjlok, Begini Saran Menurut Wyckoff Method dengan Pendekatan Analisis Big Fish

Investasi Saham
Investasi Saham (EduFulus/Ist)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini sedang mengalami penurunan signifikan, yang mencerminkan ketidakpastian dan volatilitas yang sedang melanda pasar saham Indonesia.

Dalam kondisi seperti ini, banyak investor dan trader yang mulai mencari cara untuk memahami dinamika pasar, serta mengidentifikasi momen yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar.

Salah satu pendekatan yang bisa digunakan untuk menganalisis pergerakan pasar adalah Wyckoff Method, sebuah metode analisis teknikal yang menyoroti pola-pola pergerakan harga yang dipengaruhi oleh kekuatan besar atau yang dikenal dengan sebutan “big fish” atau “smart money”.

IHSG dan Penurunan Pasar

Dalam beberapa waktu terakhir, IHSG telah mengalami penurunan yang cukup tajam, yang mencerminkan kekhawatiran para investor terkait berbagai faktor ekonomi global dan domestik, mulai dari inflasi, suku bunga, hingga ketidakpastian geopolitik.

SIMAK JUGA: Raksasa Keuangan MSCI Jatuhkan Peringkat Saham Indonesia, China Melonjak Tajam dan Jadi Primadona

Penurunan tajam ini memunculkan pertanyaan: apakah ini adalah kesempatan untuk membeli (akumulasi) atau justru waktu untuk berhati-hati?

Wyckoff Method memberikan cara untuk memahami lebih dalam tentang pergerakan pasar, terutama dalam konteks kekuatan besar yang mendominasi pasar.

Dalam hal ini, memahami pola-pola pergerakan yang terjadi dapat membantu investor untuk melihat apakah penurunan IHSG saat ini disebabkan oleh aksi “big fish” yang sedang melakukan distribusi (penjualan besar-besaran) atau jika itu adalah fase sementara dalam siklus pasar.

Mengidentifikasi Fase Wyckoff pada IHSG

Wyckoff Method membagi pergerakan pasar menjadi beberapa fase utama yang bisa membantu kita memahami situasi IHSG saat ini. Berikut adalah bagaimana kita bisa mengaitkan fase-fase tersebut dengan kondisi pasar saat ini:

1). Fase Akumulasi (Accumulation Phase)

    Fase Akumulasi (Accumulation Phase) Fase ini terjadi ketika “big fish” (pelaku besar seperti institusi keuangan atau investor kaya) mulai membeli saham secara perlahan. Biasanya, fase ini tidak terlihat dengan jelas karena volume perdagangan masih tergolong rendah. Namun, pada saat yang sama, harga cenderung bergerak sideways atau dalam kisaran terbatas.

    Jika IHSG saat ini berada dalam fase akumulasi, maka penurunan yang terjadi bisa menjadi kesempatan bagi para investor besar untuk mengumpulkan saham di harga rendah.

    Meskipun pasar terlihat “ambruk”, ini bisa jadi sinyal bagi “smart money” untuk membeli saham dengan harga diskon sebelum terjadi kenaikan lebih lanjut.

    2). Fase Distribusi (Distribution Phase)

      Fase Distribusi (Distribution Phase) Di fase distribusi, pelaku besar mulai menjual saham yang mereka beli pada fase akumulasi. Penurunan harga yang terjadi bisa disebabkan oleh peningkatan volume jual, yang mengindikasikan bahwa “big fish” mulai melepas posisi mereka. Ini adalah fase yang lebih berbahaya bagi investor ritel karena pasar dapat mengalami penurunan yang tajam.

      Jika IHSG saat ini sedang mengalami penurunan yang tajam dan volume perdagangan tinggi, maka mungkin pasar sedang berada dalam fase distribusi, dimana investor besar sedang menjual saham mereka sebelum pasar jatuh lebih dalam. Fase distribusi sering kali terjadi setelah pasar mengalami kenaikan yang panjang, dan penurunan bisa berlangsung cukup lama sebelum pasar menemukan titik bawah.

      3). Fase Markup (Markup Phase)

        Fase Markup (Markup Phase) Setelah fase akumulasi, jika pasar menunjukkan tanda-tanda kekuatan dan volume perdagangan meningkat, pasar bisa memasuki fase markup, di mana harga saham bergerak naik secara signifikan. Pada fase ini, “big fish” mulai mendapatkan keuntungan dari posisi yang mereka beli di fase akumulasi.

        Meskipun saat ini IHSG sedang ambruk, jika pasar berada dalam fase konsolidasi, ada kemungkinan bahwa setelah fase distribusi selesai, pasar akan memasuki fase markup. Para pelaku besar bisa kembali mengangkat pasar setelah penurunan selesai, dan harga bisa bergerak naik kembali.

        4). Fase Markdown (Markdown Phase)

          Fase Markdown (Markdown Phase) Fase ini terjadi setelah fase distribusi, dimana harga mulai turun secara signifikan. Di fase ini, pelaku pasar besar sedang melakukan penjualan besar-besaran, dan harga saham mulai menurun tajam.

          IHSG saat ini bisa jadi sedang berada dalam fase markdown jika penurunan harga terus berlanjut, dan investor besar mulai melepas sahamnya dalam volume besar.

          Jika IHSG berada dalam fase markdown, maka penurunan yang tajam ini mungkin bukan hanya disebabkan oleh ketidakpastian global, tetapi juga karena distribusi besar yang dilakukan oleh pelaku pasar besar.

          Volume dan Pergerakan Harga

          Kunci untuk Memahami Perilaku Big Fish. Dalam Wyckoff Method, volume adalah indikator kunci untuk memahami apa yang sedang dilakukan oleh “big fish”. Volume yang tinggi saat harga turun bisa menandakan fase distribusi, sementara volume yang tinggi saat harga naik bisa menandakan fase markup.

          Melihat volume perdagangan IHSG yang meningkat saat harga turun, ini bisa menjadi petunjuk bahwa distribusi sedang terjadi. Namun, jika volume perdagangan rendah atau stagnan, bisa jadi pasar sedang berada dalam fase akumulasi, dan penurunan yang terjadi saat ini adalah kesempatan bagi investor besar untuk membeli saham.

          Apa yang Bisa Dilakukan Investor?

          Bagi investor yang ingin memanfaatkan pergerakan pasar saat ini, memahami Wyckoff Method bisa sangat membantu. Jika pasar sedang dalam fase distribusi, mungkin lebih bijaksana untuk menunggu hingga harga stabil dan volume perdagangan berkurang, menandakan bahwa fase markdown telah selesai.

          Di sisi lain, jika pasar berada dalam fase akumulasi, penurunan IHSG saat ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli saham dengan harga lebih rendah sebelum fase markup dimulai.

          Meskipun IHSG saat ini mengalami penurunan yang cukup tajam, menggunakan pendekatan seperti Wyckoff Method dapat membantu investor untuk lebih memahami dinamika pasar dan mengidentifikasi peluang dalam pergerakan pasar yang lebih besar, yang dipengaruhi oleh “big fish”.

          Keputusan untuk membeli atau menjual sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan matang berdasarkan analisis perilaku pasar dan indikator teknikal yang relevan.

          SIMAK JUGA: IHSG Nyungsep, Ini 5 Saham Top Gainers yang Raih Cuan

          * Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com




          Be the first to comment

          Leave a Reply

          Your email address will not be published.


          *