The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Berapa sih alokasi investasi yang tepat untuk emas dalam portofolio? Menentukan persentase alokasi emas, apakah 1%, 5%, 10%, atau bahkan 20% tergantung pada profil risiko investor, apakah konservatif, moderat, atau agresif.
Investor agresif mungkin lebih cenderung berinvestasi pada instrumen berisiko tinggi seperti saham, sehingga alokasi untuk emas mungkin lebih rendah, atau hanya digunakan sebagai lindung nilai. Sebaliknya, bagi investor moderat dan konservatif, emas bisa dipandang setara pentingnya dengan investasi lain seperti saham atau Surat Berharga Negara (SBN).
Menurut penelitian dari Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC), kepopuleran emas sebagai instrumen investasi meningkat, khususnya di kalangan investor profesional di Amerika Serikat. Sebuah survei terhadap 525 investor profesional menunjukkan bahwa 85% responden memiliki alokasi untuk investasi emas, meningkat dari 69% pada 2018.
SIMAK JUGA: Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas
Walaupun tampak signifikan, alokasi investasi emas dalam portofolio investor profesional tersebut biasanya kurang dari 1% dari total dana kelolaan. Namun, lebih dari 50% responden menyatakan memiliki setidaknya 1% dari total aset mereka dalam bentuk emas.
Emas sering dipandang sebagai alat diversifikasi yang baik dan lindung nilai terhadap inflasi. Banyak investor yang menyadari rekam jejak emas dalam mengurangi risiko portofolio.
Rekomendasi dari Morningstar menyarankan agar alokasi emas dalam portofolio tidak melebihi 15%. Emas terbukti andal sebagai tempat berlindung saat pasar bergejolak, serta memiliki korelasi rendah dengan saham dan obligasi, sehingga bermanfaat untuk diversifikasi.
Nicholas Colas dari DataTrek Research merekomendasikan alokasi 3-5% untuk investasi jangka panjang. Namun, beberapa ahli keuangan merekomendasikan alokasi antara 5-10% atau bahkan 10-20%, tergantung pada strategi investasi individu.
Sebagai tambahan, memahami total nilai emas yang ditambang, sekitar US$7 triliun atau 4% dari total nilai pasar saham dan obligasi global, bisa membantu dalam menentukan alokasi default sekitar 4% dari portofolio.
Penting untuk tidak hanya memikirkan persentase, tetapi juga nilai absolut investasi emas, terutama saat menghadapi krisis keuangan. Sebaiknya, investor juga mempertimbangkan tujuan spesifik investasi emas, seperti untuk biaya pendidikan, warisan, atau dana pensiun.
SIMAK JUGA: Inilah 6 Pedagang Emas Digital yang Sudah Kantongi Izin Resmi Bappebti
*Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply