3 Alasan Reksa Dana Itu Menguntungkan untuk Kelola dan Tumbuhkan Duit

reksa dana terbaik
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.comĀ – Pada dasarnya reksa dana cocok untuk pengembangan dana bagi semua orang. Selain hanya memerlukan modal yang kecil dan mudah untuk memilikinya, jenis pengelolaan dananya pun bisa dipilih.

Baru ingin memulai reksa dana? Jangan pusing. Karena ada pihak ahli yang akan bertanggung jawab terhadap portofolio reksadana. Paling penting, reksa dana tergolong likuid karena pencairannya mudah.

Reksa dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya dikelola oleh ahlinya dalam portofolio efek. Portofolio efek terdiri dari saham, obligasi, deposito, surat berharga dan lain-lain.

SIMAK JUGA: Pemula Wajib Tahu 8 Tip Memilih Reksa Dana Ini Biar Kagak Boncos

Reksa dana bermacam-macam jenisnya, tergantung di mana dana dominan tersimpan. Pada reksa dana pasar uang, dana tersimpan di instrumen pasar uang yaitu deposito, surat berharga komersil, dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari setahun.

Sedangkan untuk reksa dana pendapatan tetap, dana tersimpan pada instrumen obligasi/sukuk sebanyak 80%, sisanya di instrumen pasar uang.

Untuk reksa dana campuran, dana tersebar pada saham, obligasi, dan pasar uang. Kemudian pada reksa dana saham, sebagian besar atau 80% dana dikelola pada instrumen saham dan sisanya ke instrumen pasar uang atau obligasi.

Mengapa reksa dana cocok untuk semua orang? Berikut adalah beberapa alasan yang wajib diketahui:

1). Modal Kecil

Apa yang akan dilakukan jika memiliki uang sebesar Rp100.000? Bagi yang tinggal di Jakarta, uang Rp100.000 bisa lenyap begitu saja jika menggunakannya untuk makan dan jajan di mal.

Tapi percayakah bahwa dengan Rp100.000 bisa memulai mengelola dana di reksa dana? Ketika ingin mengembangkan dana yang dimiliki, mungkin kita sempat terpikir untuk membeli properti, beternak sapi, atau membuat perusahaan sendiri. Pertanyaannya, berapa modal yang harus dimiliki untuk melakukan semua itu?

Dengan membeli reksa dana saham di awal sebesar Rp300.000 saja, kemudian secara rutin membeli Rp300.000 lagi setiap bulan selama 15 tahun, Anda berpotensi mengantongi Rp205,86 juta. Perhitungan tersebut jika menggunakan asumsi imbal hasil 15%.

Bayangkan jika Anda menyimpan dana lebih banyak dan lebih lama!

2). Ada Ahli yang Mengelola

Tak perlu merasa minder sebelum menaruh dana di reksa dana. Tenang saja, ada pihak ahli yang bertanggung jawab untuk mengelolanya. Pihak ahli akan memikirkan strategi dan memutar dana agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Yang kita perlukan hanyalah komitmen untuk menyisihkan dana, mempersiapkan masa depan lewat reksa dana.

Mudah cara membelinya. Saat ini, membeli reksa dana tak harus melalui agen penjual seperti bank, karena kini bisa dilakukan secara online.

3). Banyak Pilihan Sesuai Karakter dan Tujuan Serta Likuid

Seperti telah disebutkan di atas, reksa dana terdiri dari beberapa jenis. Setiap orang bisa menyesuaikan pilihannya dengan karakternya dan kebutuhannya.

Reksa dana pasar uang misalnya, cocok untuk investasi jangka pendek karena minim risiko, sedangkan reksa dana saham cocok untuk investasi jangka panjang karena imbal hasilnya lebih tinggi begitu pun dengan risikonya.

Artinya, ketika seseorang memiliki tujuan ingin membiayai kuliah anaknya sekitar 15 tahun kemudian, tentu lebih baik membeli reksa dana saham. Sedangkan jika ingin sekedar berlibur ke luar negeri beberapa bulan mendatang, pilihlah reksa dana pasar uang.

Terakhir, reksa dana tergolong likuid karena mudah untuk mencairkannya.

SIMAK JUGA: Biar Nggak Nyesel, Kenali Komponen Biaya Ini Sebelum Kamu Investasi Reksa Dana




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*