The Path To Financial Freedom, EduFulus.com –Reksa dana tergolong jenis investasi yang paling mudah dilakukan. Tak mengherankan, jenis investasi ini kerap disebut sebagai pilihan investasi yang paling cocok buat pemula (newbie). Siapa pun bisa investasi reksa dana tanpa banyak mikir.
Termasuk jenis investasi yang paling gampang dan nggak perlu banyak mikir, tentu saja reksa dana ini nggak bikin repot para investornya. Begitu reksa dananya dibeli, investor sudah tidak perlu memantau setiap saat karena sudah ada Manajer Investasi (MI) yang mengelolanya.
Investor tinggal duduk manis menunggu kinerja MI dalam mengembangkan uang yang didepositkan di reksa dana. Investor nggak perlu memantengi market setiap saat. Duduk manis saja uang yang ditanamkan di reksa dana sudah berkembang dengan sendirinya. Nggak tanggung-tanggung, returnya melebihi bunga deposito.
SIMAK JUGA: Kelemahan dan Kekurangan Aplikasi Tanamduit Besutan PT Mercato Digital Asia
Namun apakah investasi reksa dana ini benar-benar gampang seperti yang kerap digaungkan? Toh, dalam praktiknya memilih reksa dana yang terbaik itu tidak mudah, apalagi untuk seorang investor yang notabene pendatang baru (newbie) yang gelap tentang investasi ini.
Nyatanya, memilih dan menentukan jenis reksa dana yang terbaik pada waktu yang tepat itu bukan pekerjaan mudah bagi investor pemula. Investor newbie perlu pengetahuan yang cukup. Di kalangan investor kawakan saja menentukan timing yang tepat untuk membeli reksa dana itu bukan perkara mudah.
Tak mengherankan, sembari mempelajari ilmu dalam memilih reksa dana yang terbaik, investor pemula (newbie) kerap disarankan menerapkan strategi investasi reksa dana yang dikenal mudah, sederhana, dan gampang dilalukan, yakni strategi Dollar Cost Averaging (DCA).
Strategi DCA dalam investasi reksa dana dipahami sebagai strategi cicilan rutin setiap bulannya dalam jumlah yang sama tanpa perlu pusing memantau harga NAB (nilai aktiva bersih).
Seperti halnya menabung secara konvensional, investasi reksa dana bisa “dicicil” dengan nominal sesuai kemampuan rutin setiap bulannya. Mau Rp.100.000,- atau Rp.500.000,- atau Rp.1.000.000,- per bulan asal rutin dan konsisten dilakukan dengan nominal yang sama tentu akan mendatangkan banyak manfaat.
Dengan rutin dan konsisten menyisihkan melalui strategi ini maka investor pemula akan mendapati sejumlah keuntungan, seperti volatilitas investasi reksa dana yang relatif kecil dan strategi investasi reksa dananya yang menjadi lebih obyektif.
SIMAK JUGA: Inilah Daftar Lengkap Tempat Jual-Beli (Investasi) Reksa Dana Legal dan Resmi di Indonesia
Strategi ini memang tergolong sederhana dan tidak terlalu sulit untuk diaplikasikan bagi investor pemula. Hanya saja, investor perlu konsistensi dalam menyisihkan dananya setiap bulan. Perkara konsisten menyisihkan ini bukan perkara gampang karena akan selalu banyak godaan.
Menariknya, strategi nabung rutin DCA ini bisa mencegah investor melakukan investasi berlebihan pada “waktu yang salah” di harga yang tinggi. Seperti umum diketahui, kalau tidak hati-hati, tak jarang investorjustru terjebak di harga yang tinggi saat membeli disebabkan ketidaktahuannya dan lebih banyak karena keputusan emosional.
Dengan strategi DCA investor pemula dengan dana cekak pun sudah bisa menikmati investasi reksa dana yang di masa lalu identik dengan modal jutaan, kini bisa dilakukan dengan dikit-dikit lama-lama menjadi bukit.
SIMAK JUGA: Inilah 12 Reksa Dana Terbaik dengan Return Tertinggi Sepanjang Semester 1/2021
Leave a Reply