Apa Itu Short Selling, Siap-siap Diberlakukan, Belum Ada AB yang Berizin

Short selling
Short selling (EduFulus/Ist)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.comShort selling adalah strategi perdagangan di pasar keuangan dimana seorang investor menjual aset (biasanya saham) yang sebelumnya mereka pinjam dari broker atau pihak lain dengan harapan bahwa harga aset tersebut akan turun.

Setelah harga turun investor kemudian membeli kembali aset tersebut di pasar terbuka dengan harga yang lebih rendah daripada harga jual awalnya, dan kemudian mengembalikan aset tersebut kepada pihak yang meminjamkannya.

Selisih antara harga penjualan awal dan harga beli kembali merupakan keuntungan bagi investor, namun jika harga naik, investor akan mengalami kerugian.

SIMAK JUGA: Tip Mengeruk Cuan Window Dressing Saat Akhir Tahun

Short selling merupakan strategi yang memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga aset, sebaliknya dari strategi konvensional di mana investor membeli aset dengan harapan bahwa harganya akan naik.

Hal ini memungkinkan para investor untuk mendapatkan keuntungan baik dalam pasar yang sedang naik maupun dalam pasar yang sedang turun. Namun, karena sifatnya yang melibatkan pinjaman aset dari broker atau pihak lain, short selling juga melibatkan risiko yang signifikan, termasuk risiko kerugian yang tidak terbatas jika harga aset terus meningkat.

Oleh karena itu, short selling sering digunakan oleh investor yang memiliki pemahaman yang kuat tentang pasar dan mampu mengelola risiko dengan baik. Saat ini belum ada AB yang memiliki izin short sell.

Mekanisme short selling saham di luar negeri umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:

1). Peminjaman Saham

Investor yang ingin melakukan short selling harus terlebih dahulu meminjam saham dari broker atau lembaga peminjam lainnya. Biasanya, broker akan memfasilitasi peminjaman saham kepada investor dengan biaya atau bunga tertentu.

2). Penjualan Saham

Setelah mendapatkan saham yang dipinjam, investor akan menjual saham tersebut di pasar terbuka dengan harga pasar saat itu. Tindakan ini memungkinkan investor untuk menghasilkan keuntungan jika harga saham tersebut turun.

3). Pembelian Kembali Saham

Pada saat yang ditentukan, investor harus membeli kembali saham yang dipinjam dari pasar terbuka. Tujuan pembelian kembali saham adalah untuk mengembalikan saham yang dipinjam kepada pihak peminjam. Jika harga saham turun, investor akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli kembali.

4). Pengembalian Saham

Setelah membeli kembali saham, investor harus mengembalikan saham tersebut kepada pihak yang meminjamkannya. Ini biasanya dilakukan oleh broker yang mengurus proses peminjaman saham.

5). Penyelesaian Transaksi

Transaksi short selling selesai setelah saham yang dipinjam telah dikembalikan kepada pihak peminjam. Keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut akan tercermin dalam selisih antara harga jual awal dan harga beli kembali saham, dikurangi biaya peminjaman dan biaya transaksi lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa short selling merupakan strategi perdagangan yang melibatkan risiko tinggi dan memerlukan pemahaman yang kuat tentang pasar serta kemampuan untuk mengelola risiko dengan baik. Sebagai hasilnya, short selling sering dianggap sebagai strategi yang lebih cocok untuk investor yang berpengalaman dan memiliki toleransi risiko yang tinggi.

SIMAK JUGA: Wahai Investor Newbie, Waspadai Saham Gorengan!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*