The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Otoritas Jasa Keuangan secara aktif terus mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat melalui pelaksanaan program edukasi keuangan ke kelompok perempuan dan komunitas masyarakat yang berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan.
Untuk mencapai tujuan tersebut OJK menggelar webinar edukasi keuangan kepada pengurus dan anggota DWP BNPT serta pegawai di lingkungan BNPT, yang juga dihadiri oleh DWP Pusat.
Perempuan dan komunitas masyarakat merupakan dua dari sepuluh sasaran prioritas penerima program edukasi keuangan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
SIMAK JUGA: Baru Nyadar Kan Kalau Tingkat Literasi dan Inklusi Perempuan Lebih Tinggi Dibanding Laki-laki
Terlebih, berdasarkan penelitian, Literasi keluarga, yang utamanya dipengaruhi oleh persepsi ibu, berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak di usia sekolahnya.
Webinar yang mengangkat tema “Cerdas Keuangan untuk Keluarga Hebat dan Sejahtera” dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, Ketua DWP BNPT Elly Bangbang Surono, serta 300 peserta yang terdiri pengurus, anggota DWP BNPT, dan pegawai di lingkungan BNPT, serta DWP Pusat.
Friderica dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan edukasi keuangan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan kaum perempuan agar lebih memahami produk dan layanan sektor jasa keuangan serta terlindungi dari kejahatan penipuan jasa keuangan.
“Kami yakin ketika ibu-ibu terinformasi dengan baik, terliterasi dengan baik, insyaallah ibu-ibu akan terlindungi dari berbagai macam misalnya, contohnya skema penipuan yang banyak sekali ada di sektor kita, dan sayangnya korbannya itu banyak dari kelompok ibu-ibu,” kata Friderica.
Lebih lanjut, Friderica menjelaskan empat pilar pelindungan konsumen yang diberikan OJK yaitu melalui edukasi dan literasi keuangan, pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan, penanganan pengaduan konsumen, dan penanganan aktivitas keuangan ilegal.
SIMAK JUGA: Perempuan, Saatnya Merdeka dari Belenggu Stereotip Gender
Friderica juga menambahkan bahwa dalam rangka penegakkan ketentuan pelindungan konsumen, melalui Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) pada periode Januari- 28 Oktober 2024, OJK telah menghentikan/menutup 2.500 entitas pinjaman online ilegal dan 242 penawaran investasi ilegal, sehingga jika ditotal sejak tahun 2017 Satgas ini terbentuk terdapat 10.891 entitas yang dihentikan.
Elly Bangbang dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kegiatan edukasi keuangan yang diselenggarakan bekerja sama dengan OJK, dan berharap peserta mendapatkan manfaat terkait pengelolaan keuangan.
“Tujuan daripada webinar kali ini yaitu pertama kita ingin mengetahui serta memahami tugas dan fungsi dari OJK. Kedua, memahami produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat, fitur dan risiko, hak dan kewajiban, cara mengakses, dan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penggunaan produk dan layanan jasa keuangan. Ketiga, terampil merencanakan dan mengelola keuangan. Dan yang keempat, terampil memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan,” kata Elly.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi panel dari tiga narasumber yang membahas ‘Pengenalan OJK, Perencanaan Keuangan, Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal serta Waspada Kejahatan Keuangan Digital’ yang disampaikan oleh perwakilan OJK, materi pemaparan ‘Investasi di Pasar Modal’ dari Bursa Efek Indonesia serta materi terkait ‘Tabungan Emas’ dari perwakilan PT Pegadaian.
Edukasi Literasi Keuangan bagi Perempuan
Edukasi literasi keuangan bagi perempuan sangat penting karena berhubungan langsung dengan pemberdayaan ekonomi, pengelolaan keuangan keluarga, perlindungan dari risiko keuangan, serta peningkatan kesejahteraan individu dan komunitas.
Berikut 9 alasan mengapa literasi keuangan penting untuk perempuan:
1). Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Literasi keuangan yang baik memberi perempuan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola sumber daya keuangan mereka dengan bijak. Dengan pemahaman yang kuat tentang pengelolaan keuangan, perempuan bisa mengambil keputusan finansial yang lebih baik, seperti memanfaatkan tabungan, investasi, dan pembiayaan yang tepat, mengelola pendapatan dan pengeluaran dengan lebih efisien, sehingga mereka dapat menciptakan stabilitas finansial pribadi dan keluarga dan menjadi mandiri secara finansial, mengurangi ketergantungan pada orang lain, termasuk pasangan atau anggota keluarga lainnya.
2). Pengelolaan Keuangan Keluarga
Perempuan, terutama ibu, sering menjadi pengelola utama keuangan rumah tangga. Dengan literasi keuangan yang baik, perempuan dapat merencanakan anggaran rumah tangga dengan lebih efektif, menentukan prioritas pengeluaran untuk kebutuhan keluarga, pendidikan anak, serta kebutuhan jangka panjang, mengelola utang dan investasi dengan bijak, termasuk memahami cara memilih pinjaman yang aman atau investasi yang menguntungkan, mengelola dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan. Secara keseluruhan, keterampilan ini berperan penting dalam menciptakan kesejahteraan finansial jangka panjang bagi keluarga.
3). Meningkatkan Ketahanan Finansial Keluarga
Penelitian menunjukkan bahwa ibu atau perempuan yang memiliki literasi keuangan yang baik cenderung memiliki keluarga yang lebih sejahtera. Literasi keuangan dapat meningkatkan kemampuan untuk menghindari atau meminimalkan utang yang berisiko, seperti utang berbunga tinggi atau utang konsumtif yang tidak produktif, memperkenalkan kebiasaan menabung sejak dini, termasuk untuk pendidikan anak atau tabungan pensiun, yang memberikan keamanan finansial di masa depan dan meningkatkan kesiapan menghadapi situasi darurat, dengan memiliki dana cadangan untuk keperluan mendesak atau keadaan darurat keluarga.
4). Perlindungan dari Risiko Penipuan Keuangan
Salah satu masalah yang dihadapi oleh perempuan, terutama yang kurang teredukasi secara finansial, adalah rentannya mereka menjadi korban penipuan keuangan, seperti investasi bodong, pinjaman online ilegal, atau produk keuangan yang tidak sesuai. Dengan literasi keuangan, perempuan dapat mengenali tanda-tanda penipuan keuangan dan menghindari produk atau layanan keuangan yang berisiko, mengetahui hak-hak konsumen dalam sektor jasa keuangan dan cara mengadu jika mengalami masalah dan melindungi diri dan keluarga dari risiko investasi atau pinjaman yang merugikan melalui pemahaman yang baik tentang produk keuangan.
Literasi keuangan yang baik juga membantu perempuan untuk tidak hanya memahami produk keuangan, tetapi juga untuk membedakan antara yang sah dan yang ilegal, yang bisa mengurangi risiko kerugian finansial.
5). Meningkatkan Partisipasi Perempuan dalam Ekonomi Formal
Di banyak negara, perempuan masih menghadapi hambatan untuk berpartisipasi secara penuh dalam ekonomi formal, baik dalam hal pekerjaan, pengelolaan keuangan, atau investasi. Literasi keuangan yang baik dapat mendorong perempuan untuk terlibat dalam pasar investasi, seperti saham, reksa dana, atau instrumen investasi lainnya, yang selama ini mungkin dianggap sebagai “domain laki-laki”, memotivasi perempuan untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka sendiri, dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan, perencanaan bisnis, dan pengelolaan modal dan mengurangi kesenjangan gender dalam pengelolaan keuangan dan memberikan perempuan akses yang lebih besar untuk menggunakan produk dan layanan keuangan yang bermanfaat.
6). Menjamin Kesejahteraan Jangka Panjang
Literasi keuangan bukan hanya soal mengelola uang di masa kini, tetapi juga mempersiapkan masa depan. Perempuan yang melek keuangan lebih mampu untuk merencanakan pensiun dengan bijak, terutama mengingat bahwa perempuan cenderung hidup lebih lama dari laki-laki, dan mereka membutuhkan tabungan pensiun yang cukup untuk mendukung kehidupan di masa tua, memanfaatkan berbagai produk keuangan jangka panjang, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, atau produk investasi yang membantu menyiapkan masa depan yang aman dan sejahtera dan menjamin kestabilan keuangan saat menghadapi perubahan besar dalam hidup, seperti perceraian atau kehilangan pasangan hidup.
7). Mendorong Kesetaraan Gender
Literasi keuangan berperan penting dalam memperkuat kesetaraan gender dalam pengelolaan keuangan keluarga dan masyarakat. Ketika perempuan lebih memahami konsep-konsep keuangan, mereka bisa berperan lebih aktif dalam keputusan-keputusan finansial keluarga. Hal ini juga berperan dalam mengurangi kesenjangan penghasilan antara laki-laki dan perempuan, dengan memperlengkapi perempuan dengan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan memberdayakan perempuan dalam membuat keputusan strategis terkait pendidikan, pekerjaan, dan kesejahteraan keluarga yang lebih luas.
8). Memperkuat Ekonomi Makro
Peningkatan literasi keuangan perempuan tidak hanya berdampak pada individu atau keluarga, tetapi juga pada ekonomi secara keseluruhan. Ketika perempuan mengelola keuangan dengan lebih baik, mereka dapat berpartisipasi lebih aktif dalam perekonomian sebagai konsumen, investor, maupun pengusaha, yang akan memperkuat perekonomian negara dan meningkatkan produktivitas dan daya beli keluarga, yang berujung pada peningkatan permintaan barang dan jasa, serta pertumbuhan ekonomi.
9). Meningkatkan Kualitas Hidup
Terakhir, literasi keuangan membantu perempuan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Dengan memahami cara mengelola uang, perempuan bisa meningkatkan akses ke pendidikan yang lebih baik bagi diri sendiri dan keluarga, memiliki akses yang lebih besar terhadap layanan kesehatan, asuransi, atau fasilitas keuangan lainnya yang meningkatkan kualitas hidup mereka dan mengurangi stres keuangan dan meningkatkan kesejahteraan mental, yang berdampak positif pada kualitas hidup secara keseluruhan.
So, edukasi literasi keuangan bagi perempuan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan ekonomi, baik untuk individu maupun keluarga. Dengan pengetahuan yang memadai tentang pengelolaan keuangan, perempuan tidak hanya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, tetapi juga berperan aktif dalam memajukan ekonomi keluarga dan masyarakat. Literasi keuangan memperkuat posisi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pengelolaan keuangan pribadi hingga peran mereka dalam perekonomian global.
SIMAK JUGA: 4 Tip Tingkatkan Kepercayaan Diri dalam Investasi Saham bagi Perempuan
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply