5 Tip Sukses Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong

Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong (EduFulus/Ist)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Dunia investasi saham tidak asing dengan sosok Lo Kheng Hong yang dijuluki Warren Buffett Indonesia. Ia telah malang melintang di dunia investasi dan mengecap asam garam 32 tahun dalam investasi pasar modal, melewati berbagai kondisi ekonomi tanah air.

Sebagai sosok yang menginspirasi banyak anak muda untuk berinvestasi di pasar modal, sosoknya tak pernah pelit membagikan tips sukses berinvestasi di pasar modal. Tak bosan-bosan dirinya mengingatkan agar investor muda berinvestasi pada sesuatu yang dipahami.

Tentang suka duka bermain di pasar modal, ia mengaku mulai berinvestasi saham pada tahun 1989, dan mengaku tidak pernah mendapatkan keuntungan selama empat tahun. Saham yang ia beli rugi dan belum kembali pada harga yang layak untuk dijual.

SIMAK JUGA: Investasi Jangan Pakai Uang Utang, Ini Lho Rasio Utang yang Ideal

Ia melewati masa tight money policy atau kebijakan pengetatan keuangan ketika mulai berinvestasi. Tapi ia tidak putus asa dan akhirnya pada tahun 1992 ia untung

Tidak berpuas diri atas keuntungan yang diraih, Lo melanjutkan investasinya dengan terus memburu saham yang dirasa punya prospek bagus dan harganya masih murah. Prinsipnya adalah mendapatkan saham berharga murah, tapi bernilai besar.

Ia pun memberikan 5 tip sukses berinvestasi di pasar modal. Berikut ini 5 tipnya:

1. Baca laporan keuangan

Menurutnya, tidak ada alasan investor atau trader tak membaca laporan keuangan. Sebab kunci untuk memilih emiten itu justru dari laporan keuangan. Investor bisa mulai membaca laporan keuangan dari: berapa laba, penjualan, modalnya berapa, berapa utangnya, utangnya lancar atau macet.

2. Sabar menanti hasil yang terbaik

Tidak ada yang instan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Ini dibuktikan Lo Kheng Hong ketika pertama kali terjun berinvestasi. Bukannya untung tapi malah rugi, karena memulainya dengan cara yang salah yakni: membeli saham IPO dengan harga murah, lalu menjualnya ketika listing dengan harapan mendapatkan keuntungan. Padahal untuk mendapatkan hasil terbaik, berinvestasi perlu waktu.

SIMAK JUGA: Sudah Siap Alami Penyesalan Demi Penyesalan dengan Investasi Saham?

3. Beli saham yang bidang usahanya baik

Memilih emiten sebenarnya tidak sulit, investor hanya perlu mencari industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Setelah menentukan industrinya, sortir perusahaan yang misalnya masih memiliki price to book value atau PBV kecil tapi asetnya banyak dan utangnya kecil.  

4. Pilih perusahaan yang untung

Dengan gamblang Lo mengatakan, anti membeli perusahaan yang rugi. Karena dirinya selalu mencari perusahaan yang bisa menjadi mesin uang buatnya. Sehingga ia sama sekali tidak tertarik pada perusahaan yang dari awal telah mengalami kerugian.

5. Track record pimpinan perusahaan yang baik

Setiap menentukan saham yang hendak dibeli, selalu cari tahu pimpinan perusahaan itu, seperti: Direksi dan Komisaris. Pastikan bahwa selama berkarier di industri, mereka adalah pribadi yang berintegritas, jujur dan memiliki reputasi yang baik.

SIMAK JUGA: Strategi Lump Sum Versus Dollar Cost Averaging (DCA) dalam Investasi




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*