The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Dalam perdagangan dan transaksi saham, dikenal istilah Golden Hour. Golden Hour atau waktu terbaik berinvestasi saham dipahami sebagai waktu yang dianggap paling menguntungkan untuk bertransaksi atau trading saham dengan tujuan hasil yang menguntungkan secara signifikan.
Dalam konteks trading saham, waktu ini mengacu pada periode khusus saat transaksi saham dapat memberikan hasil terbaik.
Biasanya, trader atau investor di Indonesia memperhatikan Golden Hour sesuai dengan jadwal perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di BEI sendiri dikenal sesi-sesi penting dalam perdagangan (jam) bursa.
SIMAK JUGA: Ini Perbedaan Scalper, Day Trader, Swing Trader dan Position Trader
Pra-pembukaan
Sesi ini berlangsung selama 15 menit mulai pukul 08.45 WIB, memungkinkan trader atau investor untuk memasukkan pesanan sebelum perdagangan resmi dimulai.
Sesi perdagangan utama
Dimulai pukul 09.00 WIB hingga 15.49 WIB. Pada sesi ini harga saham ditentukan oleh mekanisme pasar. Umumnya diyakini, 15 menit pertama setelah pasar buka sering dianggap sebagai waktu terbaik untuk mulai membeli saham potensial.
Pra-penutupan
Sesi ini berlangsung selama 10 menit sebelum pasar tutup, dengan rentang waktu 15.50 hingga 16.00 WIB. Pada menit-menit ini biasanya terjadi penyesuaian pesanan sebelum penutupan pasar.
Pasca-penutupan
Sesi ini berlangsung dari pukul 16.01 hingga 16.15 WIB, terutama saat harga penutupan saham diumumkan. Selama periode ini, transaksi jual-beli saham tidak diperbolehkan karena harus diawasi oleh lembaga terkait.
Dalam lingkup yang lebih singkat dikenal time frame saham. Pemilihan time frame sangat penting karena dapat mempengaruhi efektivitas hasil investasi.
Time frame adalah interval waktu yang digunakan untuk menganalisis pergerakan harga saham. Setiap time frame memberikan perspektif yang berbeda, yang memengaruhi cara trader dalam membaca pasar.
Pada umumnya, time frame tersedia dalam berbagai pilihan, biasanya disimbolkan dengan huruf M (Minutes), H (Hour), D (Day), W (Week) dan angka. Contohnya termasuk M1 (1 menit), H4 (4 jam), D1 (1 hari), dan MN1 (1 bulan).
Dengan memahami time frame, trader atau investor dapat mengidentifikasi tren, menentukan level support dan resistance serta merencanakan waktu entry dan exit.
Pada dasarnya, memilih time frame yang tepat saat berinvestasi atau trading saham sangat penting. Selain itu, pertimbangkan pula durasi trading, frekuensi, dan potensi risiko yang mungkin timbul.
Semua time frame dapat memberikan hasil yang baik tergantung pada strategi yang diterapkan. Berikut adalah beberapa rekomendasi time frame untuk hasil maksimal:
Scalping (Time Frame M1-M5)
Untuk transaksi jual-beli dalam waktu sangat singkat, biasanya 1-15 menit, cocok bagi trader yang bisa membuat keputusan cepat.
Day Trading (Time Frame M15-H1)
Untuk trading harian, menggunakan time frame 15 menit hingga 1 jam memudahkan trder menyesuaikan likuiditas pasar dan strategi perdagangan.
Swing Trading (Time Frame H4-D1)
Jika trading dilakukan sebagai sampingan, time frame ini, yang mencakup periode beberapa jam hingga satu hari, memungkinkan analisis tren sebelum bertindak.
Position Trading (Time Frame D1-W1)
Untuk trading jangka panjang seperti mingguan, bulanan, atau tahunan, position trading dengan time frame ini cocok untuk strategi yang memerlukan waktu lebih lama.
Jadi, dengan memahami time frame saham yang tepat dan fokus pada satu time frame dapat membantu trader atau investor memaksimalkan potensi hasil investasi.
SIMAK JUGA: 3 Langkah Ini Wajib Dijalankan Trader Saat Menghadapi Saham yang Sedang Downtrend
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply