
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Ancaman penipuan berbasis teknologi deepfake di industri kripto telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Data terbaru dari Chainalysis dan Elliptic menunjukkan lonjakan 40% kasus penipuan deepfake di Asia Tenggara sepanjang tahun 2024 secara tahunan.
Platform perdagangan aset kripto Tokocrypto bahkan menyatakan bahwa serangan deepfake menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri saat ini.
Roberto H. Thamrin, Head of Operations Tokocrypto, mengungkapkan bahwa kemajuan pesat dalam teknologi kecerdasan buatan (AI), seperti Google Veo 3 yang mampu menciptakan video sangat realistis, telah disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan.
SIMAK JUGA: Apa Itu Whitelist” dalam Dunia Kripto?
Mereka memanfaatkan AI untuk melakukan penyamaran dan membobol sistem keamanan. “Wajah dan suara dapat dipalsukan dengan sangat meyakinkan. Ini jadi kekhawatiran besar bagi industri,” ujar Roberto dalam keterangan resminya.
Pertahanan Kuat Tokocrypto Hadapi Serangan AI
Meskipun ancaman meningkat, Tokocrypto tidak tinggal diam. Bersama mitra keamanannya, VIDA, mereka berhasil mendeteksi dan memblokir 27.000 upaya serangan siber yang menargetkan platform mereka hanya dalam lima bulan pertama tahun 2025.
VIDA memanfaatkan teknologi verifikasi identitas digital berbasis AI, seperti facial recognition dan liveness detection, untuk mendeteksi upaya penipuan secara real-time.
Catatan VIDA menunjukkan bahwa setiap bulan, sistem mereka mampu mencegah lebih dari 5.000 presentation attack dan lebih dari 1.000 injection attack yang mengincar Tokocrypto.
“VIDA telah membantu menjaga integritas platform kami dengan memblokir ribuan transaksi fraud secara proaktif. Ini adalah bentuk perlindungan nyata terhadap pengguna,” kata Roberto.
Mayoritas Bisnis di Indonesia Pernah Jadi Korban
Niki Luhur, Founder dan Group CEO VIDA, menyoroti bahwa meningkatnya ancaman penipuan digital didorong oleh kecanggihan teknologi AI. Jenis kejahatan seperti social engineering, pengambilalihan akun (account takeover), deepfake, dan pemalsuan dokumen kini menjadi tantangan serius bagi keamanan digital.
Riset internal VIDA mengungkapkan kondisi yang mencengangkan:
- 84% bisnis di Indonesia pernah menjadi korban penipuan identitas.
- 96% menghadapi kasus pemalsuan dokumen.
- 97% disasar dalam upaya pengambilalihan akun.
Di sisi lain, data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat lebih dari 166.000 kasus penipuan finansial dengan total kerugian mencapai Rp3,4 triliun.
“Penipuan digital semakin canggih. Penyalahgunaan teknologi AI bisa berdampak besar, tidak hanya secara finansial tapi juga reputasi. VIDA berkomitmen membangun ekosistem digital yang aman melalui inovasi teknologi dan edukasi publik,” tegas Niki.
Industri Kripto Global Menuju Kematangan
Selain berfokus pada teknologi, Tokocrypto juga aktif mendukung penguatan regulasi sektor kripto, termasuk implementasi prinsip Know Your Customer (KYC), Anti Money Laundering (AML), dan peningkatan pemantauan transaksi. Kolaborasi dengan regulator dan lembaga terkait terus dilakukan untuk membangun ekosistem yang lebih aman.
Secara global, industri kripto juga menunjukkan tanda-tanda kematangan. Laporan TRM Labs menunjukkan bahwa volume transaksi kripto global pada tahun 2024 mencapai lebih dari US$10,6 triliun, meningkat 56% dari tahun sebelumnya.
Menariknya, volume transaksi ilegal justru turun 24% menjadi US$45 miliar, atau hanya 0,4% dari total transaksi, turun dari 0,86% pada tahun 2023.
Tokocrypto menilai tren ini menunjukkan bahwa industri kripto semakin terkendali dan sistem pengawasannya semakin kuat. “Kami percaya masa depan industri kripto akan lebih aman, transparan, dan berkelanjutan, dengan sinergi antara pelaku industri, regulator, dan komunitas,” pungkas Roberto.
Untuk mendukung edukasi dan meningkatkan kesadaran publik terhadap keamanan digital, Tokocrypto juga aktif menggelar kampanye dan edukasi publik, termasuk roadshow ke kampus dan komunitas kripto di berbagai wilayah.
SIMAK JUGA: Inilah Perbedaan Hot Wallet vs Cold Wallet dalam Kripto, Kelebihan dan Kekurangannya
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com
Leave a Reply