
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Nama Timothy Ronald tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Dikenal sebagai pengusaha muda sukses di dunia kripto dan investasi, ia mendadak viral karena pernyataannya yang kontroversial tentang orang yang gemar nge-gym.
Lantas, siapakah sosok di balik polemik ini dan benarkah pandangannya tentang aktivitas tersebut?
Lahir di Tangerang pada 22 September 2002, Timothy Ronald tidak berasal dari keluarga kaya raya.
SIMAK JUGA: Terungkap, Low Tuck Kwong Hibahkan 22% Saham BYAN ke Putrinya yang Cantik Elaine Low
Ayahnya seorang wiraswasta biasa, dan sejak kedua orang tuanya berpisah saat ia berusia 15 tahun, Timothy memilih untuk hidup mandiri secara finansial.
Jiwa wirausahanya sudah terlihat sejak SMP. Timothy dikenal sebagai gamer andal yang berhasil meraih juara kedua dalam turnamen Mobile Legends nasional.
Dari situ, ia mulai menawarkan jasa “joki” untuk menaikkan level akun game, menghasilkan uang hingga Rp1 juta per bulan.
Saat SMA, semangat berbisnisnya semakin menggebu. Ia memulai bisnis dengan menjual pomade impor.
Di usia 15 tahun, Timothy juga merambah dunia investasi saham dengan modal dari berdagang, yang memberinya keuntungan fantastis. Pengalaman ini mengantarkannya pada langkah besar berikutnya.
Bersama Raymond Chin dan Felicia Putri Tjiasaka, ia mendirikan Ternak Uang, sebuah platform edukasi keuangan. Tak berhenti di sana, pada tahun 2022, ia mendirikan Akademi Crypto.
Salah satu pencapaian besar Timothy adalah menjadi pemegang saham termuda di Holywings Group. Selain berbisnis, ia juga aktif dalam kegiatan sosial dengan membangun sekolah di beberapa daerah.
Kontroversi: Nge-Gym Dianggap Aktivitas Bodoh
Meskipun dikenal dengan kisah inspiratifnya, Timothy Ronald kini mendapat kecaman publik setelah pernyataannya yang kontroversial dalam sebuah live streaming. Ia menyebut bahwa aktivitas nge-gym adalah hal yang bodoh.
“Orang yang suka nge-gymnya sampe jadi banget badannya, itu nggak mungkin sepinter itu. Karena itu aktivitas paling goblok yang pernah gua ketemuin,” ujarnya. “Secara mental, orang pintar itu nggak suka pasti. Lu kayak ngebentot doang kan, lu cuma maksa. Itu otaknya kosong.”
Pernyataan ini sontak memicu beragam reaksi, termasuk dari Deddy Corbuzier dan para penggemar kebugaran. Namun, benarkah nge-gym membuat otak kosong?
Pernyataan Timothy Ronald langsung dibantah oleh dr. Daniel T. Suryadisastra, Sp.N, FMIN, RPSGT, AIFO-K, seorang ahli ilmu faal olahraga klinis dan dokter spesialis neurologi. Menurutnya, hasil penelitian justru menunjukkan sebaliknya.
Olahraga angkat beban atau resistance training memicu pelepasan Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), sebuah protein penting yang berperan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel saraf di otak. BDNF membantu meningkatkan daya ingat, pembelajaran, dan suasana hati.
Lebih lanjut, dr. Daniel menjelaskan bahwa angkat beban juga meningkatkan fungsi kognitif otak melalui beberapa mekanisme, antara lain:
Peningkatan aliran darah ke otak: Gerakan angkat beban meningkatkan sirkulasi darah, memastikan suplai oksigen dan nutrisi yang optimal untuk otak.
Stimulasi hormon pertumbuhan: Latihan ini memicu pelepasan hormon seperti IGF-1 dan testosteron, yang mendukung pembentukan sel saraf baru (neurogenesis) dan plastisitas otak.
Mengurangi peradangan dan stres oksidatif: Latihan rutin dapat menurunkan peradangan kronis yang merusak sel otak, sehingga secara tidak langsung mendukung fungsi kognitif.
Selain itu, gerakan kompleks seperti squat dan deadlift membutuhkan koordinasi tinggi yang mengaktifkan serebelum (otak kecil) dan korteks motorik, sehingga memperkuat koneksi saraf.
Dengan demikian, pandangan Timothy Ronald tentang nge-gym sebagai aktivitas yang “mengosongkan otak” tidak sejalan dengan fakta-fakta ilmiah
Kontroversi ini menjadi babak baru dalam perjalanan Timothy, membuktikan bahwa di balik kesuksesannya, ada sisi lain yang memicu perdebatan publik.
SIMAK JUGA: Sosok Djoni Jambi yang Viral Jadi Pemegang Saham 5% di Sejumlah Emiten
Leave a Reply