
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk meluncurkan kebijakan short selling dan intraday short selling pada akhir kuartal pertama atau awal kuartal kedua tahun ini.
Kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat terhadap China, serta perkembangan ekonomi di Kanada dan Meksiko, turut menambah ketidakpastian di pasar global, termasuk di Indonesia.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengungkapkan bahwa untuk mendukung investor menghadapi pasar yang penuh ketidakpastian, BEI berencana meluncurkan sejumlah instrumen baru.
Salah satunya adalah short selling dan intraday short selling yang akan segera diterapkan. Jeffrey berharap kedua instrumen ini dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi investor.
“Produk ini diharapkan dapat memberikan berbagai opsi strategi bagi investor, terutama ketika pasar mengalami fluktuasi besar dalam waktu singkat,” ujar Jeffrey pada Kamis (6/2).
Sebenarnya, BEI sudah mengeluarkan dua peraturan terkait transaksi short selling, yaitu Peraturan Nomor II-H dan III-I, yang berlaku sejak 3 Oktober 2024. Namun, hingga kini belum ada anggota bursa yang mendapat izin untuk melakukan short selling. Jeffrey menjelaskan bahwa BEI masih dalam proses finalisasi izin untuk anggota bursa.
“BEI menargetkan untuk meluncurkan instrumen ini dalam waktu dekat, kemungkinan besar pada bulan Maret atau awal kuartal kedua tahun ini,” katanya.
Jeffrey berharap dengan adanya short selling dan intraday short selling, investor dapat lebih optimal dalam mengelola portofolio mereka di tengah kondisi pasar yang dinamis dan penuh tantangan.
BEI juga menjelaskan perbedaan antara intraday short selling (IDSS) dan short selling reguler. Perbedaan utama terletak pada waktu penyelesaian transaksi: dalam short selling reguler, investor dapat mempertahankan posisi jual lebih lama, sedangkan dalam IDSS, posisi harus ditutup pada hari yang sama sebelum pasar tutup.
IDSS bertujuan meningkatkan likuiditas pasar dengan memanfaatkan pergerakan harga harian, namun memerlukan strategi cepat dan pengawasan intensif.
Sementara itu, short selling reguler memberi fleksibilitas waktu lebih panjang, meskipun melibatkan biaya pinjaman saham lebih tinggi dan risiko harga yang lebih besar. Investor dapat memilih strategi sesuai profil risiko dan tujuan investasi.
SIMAK JUGA: Inilah Mekanisme Lengkap Transaksi Short Selling dalam POJK 6/2024
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply