
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Saham hulu minyak dan gas, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) menjadi saham IPO debutan paling fenomenal awal 2025.
Bahkan, tak gentar masuk ke papan pemantauan khusus full call auction (FCA), saham RATU masih mencetak Auto Reject Atas (ARA).
Nah, terdapat beberapa hal yang mendasari gerak lincah saham RATU ini, seperti penjatahannya yang sangat kecil untuk ritel, track record dari harga saham induk usahanya PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), serta sepak terjang underwriternya.
SIMAK JUGA: Simak, 4 Trik Berinvestasi di Tahun Ular Kayu agar Semakin Cuan
Penjatahan RATU Mini, hanya 1-2 lot
Saham IPO RATU terbilang laris manis, yang menawar waktu itu sampai mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sampai 313,15 kali.
Sedangkan dari sisi yang ditawarkan, saham yang dilepas ke publik sebesar 20 persen.
Dari porsi itu, 13 persen merupakan divestasi induk usaha yang mana sudah ada standby buyer, sementara sisanya 7 persen adalah saham baru yang diperebutkan publik.
Penjatahan yang didapatkan kecil, di mana untuk yang antri di bawah Rp100 juta, hanya dapat 1-2 lot saja.
Sementara, yang antri di atas Rp100 juta mendapat 14-15 lot atau sekitar 0,5 persen.
Saham Induk Usaha, RAJA
Menurut beberapa analis, harga saham RATU yang melejit, dipengaruhi saham induk usahanya, RAJA yang sudah naik lebih dulu.
Dalam satu tahun terakhir, RAJA sudah naik lebih dari 150 persen dan sejak awal tahun ini melejit sekitar 36 persen ke posisi Rp3.900 per lembar.
Saham RAJA terbilang laku keras dalam beberapa bulan terakhir ini, bahkan diborong sejumlah direksinya.
Sepak terjang underwriter
Selain itu, ada faktor dari underwriter yang sukses membawa IPO beberapa saham ARA berjilid-jilid.
Seperti diketahui, RATU menggandeng Henan Putihrai dan Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Nah, Henan Putihrai sebelumnya menjadi salah satu underwriter (UW) dalam IPO yang dilakukan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), emiten Prajogo Pangestu, serta PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ).
Saham CUAN, yang IPO 8 Maret 2023, berhasil mencatatkan tiga kali ARA dan tiga kenaikan sebelum mulai menunjukkan pergerakan harga yang fluktuatif.
Sedangkan, DAAZ juga berhasil membukukan tiga kali ARA dan empat kali kenaikan berturut-turut, tapi lantas dikenakan suspensi dan masuk FCA.
SIMAK JUGA: Yuk Cek! Rekomendasi Saham Prospektif di Tahun Ular Kayu
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply