The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Apakah kamu tahu Sell in May and Go away? Ini hanyalah mitos dalam dunia investasi ataukah sebuah strategi?
Sell in May and Go away merujuk pada strategi investasi saham di mana investor menjual sahamnya pada bulan Mei, lantas membeli kembali di akhir tahun.
Kondisi ini dikenal sebagai anomali saham musiman, sama seperti Jannuary Effect, Black September dan Window Dressing.
SIMAK JUGA: angan Sampai Ketinggalan! 9 Emiten Ini Siap Tebar Dividen Akhir April, Besarannya Bikin Ngiler!
Sejarah istilah sell in May and go away
Istilah “Sell in May and go away” adalah strategi investasi saham yang menyarankan agar investor menjual sahamnya di Mei, lantas membeli kembali di November.
Sebenarnya, istilah tersebut bermula dari pepatah kuno di Inggris yang berbunyi, “Sell in May and go away, and come back on St. Leger’s Day”.
Ungkapan ini biasa dilontarkan di antara para pedagang, bangsawan, serta bankir di London.
Hal ini merujuk pada kebiasaan mereka meninggalkan kota selama musim panas, lalu kembali di September untuk menonton gelaran pacuan kuda, St. Leger’s Day, di arena balap Doncaster, South Yorkshire.
Nah, kebiasaan orang Inggris itu rupanya mirip seperti yang ditemukan di Amerika Serikat.
Saat masuk bulan Mei, para trader dan investor di Amerika cenderung memilih menghabiskan waktu untuk berlibur musim panas yang biasa terjadi pada Mei-Oktober.
Dan ternyata, kebiasaan yang dilakukan pelaku pasar itu memberikan dampak nyata pada kinerja pasar modal di Amerika Serikat selama lebih dari setengah abad.
Ini dibuktikan dengan historis kinerja saham yang tidak baik selama periode Mei-Oktober.
Akhirnya, saat ini banyak investor saham yang terbiasa melakukan profit taking, bahkan menjual seluruh sahamnya di bursa saat masuk bulan Mei.
Kemudian, mereka mengalihkan ke instrumen investasi lain, antara lain obligasi atau reksadana untuk menghindari sentimen negatif sell in May and go away.
SIMAK JUGA: BEI Rebalancing Indeks: LQ45 Tak Berubah, ARTO Didepak dari IDX30
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply