The Path To Financial Freedom, EduFulus.com- Bagi para investor, Altman Z-Score adalah alat penting yang wajib dipahami. Mari mengenal Altman Z-Score dan apa saja fungsinya.
Altman Z-Score menjadi salah satu alat yang harus investor ketahuui jika ingin melakukan analisis keuangan perusahaan atau emiten.
Alat ini bisa memberikan sinyal peringatan dini mengenai kemungkinan terjadinya kesulitan keuangan atau jika sebuah perusahaan akan mengalami kebangkrutan.
SIMAK JUGA: 3 Langkah Ini Wajib Dijalankan Trader Saat Menghadapi Saham yang Sedang Downtrend
Menggunakan Altman Z-Score tentu akan sangat menguntungkan investor karena bisa menjadi strategi untuk menghindari perusahaan-perusahaan yang hampir bangkrut.
Apa itu Altman Z-Score?
Altman Z-Score merupakan alat model skor yang fungsinya digunakan untuk mengukur kemungkinan perusahaan akan mengalami kebangkrutan atau pailit.
Sesuai dengan namanya, alat ini diciptakan oleh seorang profesor keuangan dari Universitas New York (NYU) bernama Stern Edward Altman.
Professor Altman mengembangkan formula ini pada tahun 1967 dengan memperhitungkan profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, leverage berserta aktivitas keuangan pada perusahaan.
Kemudian di tahun 1968 Z skor mulai diterbitkan dengan berupa nilai yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan, apakah perusahaan itu kuat atau mendekati kebangkrutan.
Dari hasil itu, Profesor Altman terus melakukan evaluasi pada Z skor dengan beberapa percobaan:
– Tahun 1969 – 1975 analisis 86 perusahaan
– Tahun 1976 – 1995 analisis 110 perusahaan.
– Tahun 1996 – 1996 analisi 120 perusahaan
Dari hasil pengujian yang Profesor Altman lakukan bertahun-tahun akurasi Z skor yang didapatkan akhirnya mencapai 82% dan 94%.
Lalu, pada tahun 2012 Professor Altman merilis versi terbaru Z skor Plus yang dapat digunakan untuk menganalisis keuangan perusahaan manufaktur dan non-manufaktur, baik perusahaan publik maupun swasta.
Model Z skor Plus menjadi andalan yang banyak digunakan untuk analisis dan evaluasi skor kredit. Alat ciptaan Profesor Altman ini bisa menjadi alat berharga bagi investor untuk menganalisis kondisi keuangan emiten.
Fungsi Altman Z-Score
1. Memprediksi potensi kebangkrutan
Z skor menjadi alat penting bagi investor karena bisa memberikan cara cepat dan mudah b untuk mengidentifikasi perusahaan yang berisiko mengalami kerugian dan hampir pailit.
2. Memberikan sinyal peringatan dini
Z skor bekerja dengan sistem perhitungan numerik dari kondisi keuangan perusahaan yang dianalisis. Perhitungan kemudian menghasilkan skor yang membantu investor untuk menyesuaikan strategi dalam melindungi investasinya.
3. Validasi untuk analisis keuangan lain
Z skor juga bisa menjadi alat yang digunakan sebagai validasi atas hasil dari perhitungan analisis keuangan lain, seperti model rasio Debt-to-Equity atau model DuPont.
Cara menggunakan Altman Z-Score
Inilah cara menghitung Z skor dengan perhitungan umum seperti berikut:
Z skor = 1,2A + 1,4B + 3,3C + 0,6D + 1.03E
Keterangan:
A: modal kerja / total aset
B: laba ditahan / total aset
C: EBIT (earning before interests and taxes) / total aset
D: nilai pasar ekuitas / total liabilitas (kewajiban)
E: penjualan / total aset
Jika Z skor lebih dari 2.99, artiny ada di zona “aman”. Apabila Z skor antara 1,81 – 2,99, artinya berada di zona “abu-abu. Sementara jika Z skor memiliki nilai kurang dari 1,81, maka artinya berada di zona “distress” atau kesulitan keuangan.
Investor bisa melihat perusahaan yang kemungkinan besar punya potensi pailit jika Z skor mendekati 0.
Bagi investor, menggunakan Altman Z-Score untuk melakukan analisis keuangan pada perusahaan sangatlah penting. Jadi, bisa coba gunakan!
SIMAK JUGA: Penting Diketahui, Golden Hour dan Time Frame dalam Trading Saham
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply