The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya angkat suara terkait rencana Bursa Efek New York (NYSE) memperpanjang jam transaksi NSE Arca menjadi 22 jam sehari.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengungkapkan bahwa potensi perdagangan di malam hari belum dianggap perlu di Indonesia.
BEI belum tertarik mengikuti rencana New York Stock Exchange (NYSE) untuk memperpanjang jam perdagangan.
SIMAK JUGA: Bikin Shock! Bursa Efek New York (NYSE) Akan 22 Jam Per Hari, Waduh…Kalau BEI Kayak Gitu Gimana Ya?
BEI juga belum melakukan kajian dengan pelaku pasar karena merasa tidak ada kebutuhan untuk memperpanjang waktu transaksi yang saat ini berlangsung dari pukul 08:45 WIB hingga 16:30 WIB.
Meski begitu, BEI melihat potensi penggunaan indeks Wall Street seperti S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq.
Dengan kata lain, perpanjangan jam perdagangan itu dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk menggunakan indeks AS sebagai aset dasar (underlying asset) produk derivatif di BEI.
Jeffrey menyebut bahwa ketiga indeks ini dapat menjadi dasar untuk kontrak berjangka. Pengembangan produk ini dapat sejalan dengan fluktuasi pasar AS, tergantung pada implementasi rencana NYSE.
Bukan Hal Baru
Transaksi 22 jam di New York Stock Exchange (NYSE) sejatinya bukan hal baru. Robinhood, platform perdagangan saham di Bursa AS, misalnya, meluncurkan layanan “Perdagangan 24/5” pada Mei 2023.
Layanan Robinhood itu memungkinkan penggunanya bertransaksi dari pukul 08.00 malam pada hari Minggu hingga pukul 08.00 malam pada hari Jumat waktu setempat (Eastern Time/ET).
SIMAK JUGA: Tersengat Media Sosial dan Komunitas Online, Generasi Z dan Milenial Dominasi Kripto
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply