The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Dalam dunia saham, investor atau trader mau tidak mau harus berkutat dengan pola-pola seperti data pasar, harga saham hingga volume transaksi saham. Semua ini tentu saja dalam kerangka analisis.
Secara khusus di dalam analisis teknikal, investor atau trader menganalisis pergerakan harga saham melalui chart di masa lalu untuk menentukan pergerakan harga di masa yang akan datang.
Nah, saat berkutat dengan chart inilah, seorang investor atau trader pasti akan mengalami saat yang tidak mudah dalam membuat keputusan untuk buy, sell atau hold atas saham yang diincar atau dimiliki.
SIMAK JUGA: Inilah 10 Sekuritas Terbaik Berdasarkan Total Nilai (Value) Trading Terbanyak 2021
Oleh sebab itu, seorang investor atau trader yang cerdas wajib paham yang namanya support dan resistance. Dengan mengetahui titik support atau resistance yang tepat maka investor atau trader bisa membuat keputusan yang tepat.
Support adalah level harga dimana harga seakan-akan akan tertahan dan tidak akan jatuh lagi lebih dalam. Kondisi ini memicu dan menarik untuk melakukan aksi beli. Pemilihan support dilakukan dengan menarik garis horizontal pada titik harga saham terendah lalu harga kembali naik.
Resistance sendiri kebalikan dari support dimana level harga seakan-akan sudah mencapai titik tertinggi, cenderung tidak naik lebih tinggi lagi dan cenderung turun sehingga memicu aksi jual. Pembuatan resistance dilakukan dengan menarik garis horizontal pada titik harga saham tertinggi kemudian berbalik turun. Aksi jual ini biasanya untuk profit taking.
Lantas strategi investasi/trading apa yang harus dilakukan setelah tahu support dan resistance dengan baik di saat market sedang uptrend? Tentu saja investor atau trader bisa melakukan posisi buy (beli) dan melakukan aksi sell (jual) saat harga sudah menembus level support.
SIMAK JUGA: Inflasi “Pencuri” Uang Kita di Tabungan
Selanjutnya jika dihadapkan pada kondisi market yang sedang downtrend maka investor atau trader sebaiknya melakukan aksi jual (sell) dan bersiap untuk membeli lagi jika sudah ada support untuk berbalik naik lagi.
Sementara itu pada market yang sedang sideway maka sebaiknya investor atau trader memilih wait and see sembari menunggu kepastian arah pergerakan harga.
Namun perlu dicatat baik-baik kalau support dan resistance bukan satu-satunya tools mujarab yang otomatis pegangan investor atau trader untuk melakukan aksi jual-beli.
Dalam beberapa kasus bila tekanan beli atau jual tidak terlalu besar, meskipun titik support atau resistance dapat terlampaui, harga saham toh dalam rentang support-resistance semula. Oleh karena itu, investor atau trader wajib cermat dalam melakukan analisis teknikal.
SIMAK JUGA: Saham Kamu Kena Suspensi? Begini Cara Jualnya
Leave a Reply