Jangan FOMO! Kripto Juga Punya Risiko Lho, Apa Saja Itu?

Risiko trading kripto (EduFulus/Ist)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com- Sebelum memulai investasi di kripto, sebaiknya kenali risikonya. Apa saja risiko di kripto? Pahami yuk di sini!

Di era digital saat ini, kripto menjadi topik yang sering dibicarakan, baik di kalangan investor maupun masyarakat umum.

Seiring dengan semakin populernya kripto, baik sebagai aset investasi maupun sebagai alat pembayaran, banyak orang yang terjebak dalam gelombang hype dan euforia yang mengelilinginya.

SIMAK JUGA: Kelemahan dan Kekurangan Aplikasi Trading Kripto Milik TokoCrypto

FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan takut atau khawatir bahwa seseorang akan ketinggalan kesempatan yang menguntungkan jika tidak segera bertindak.

Dalam konteks kripto, FOMO sering kali dipicu oleh lonjakan harga yang tiba-tiba atau berita viral atau pengaruh influencer yang membuat banyak orang merasa harus segera membeli kripto agar tidak kehilangan peluang keuntungan.

Namun, di balik keuntungan yang menjanjikan, terdapat risiko-risiko signifikan yang harus dipahami sebelum terjun lebih jauh ke dalam dunia kripto. Inilah risiko utama yang harus diperhatikan oleh setiap investor dan pengguna kripto:

1. Volatilitas harga yang tinggi

Salah satu karakteristik paling mencolok dari kripto adalah volatilitas harga yang sangat tinggi. Berbeda dengan aset tradisional seperti saham atau obligasi, harga kripto bisa mengalami fluktuasi drastis dalam waktu singkat.

Misalnya, Bitcoin dan Ethereum, dua kripto terbesar di pasar, sering kali mengalami lonjakan dan penurunan harga yang tajam.

Volatilitas ini bisa menyebabkan keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian signifikan.

2. Rentan diretas

Kripto sering kali menjadi target peretasan dan serangan siber. Platform trading dan dompet digital, meskipun dilindungi oleh teknologi enkripsi yang canggih, masih dapat menjadi sasaran peretas.

Beberapa kasus pencurian kripto besar-besaran telah dilaporkan di masa lalu, dan kehilangan akses ke kunci pribadi atau kredensial dompet bisa membuat kamu kehilangan semua aset kripto yang dimiliki.

3. Regulasi dan ketidakpastian hukum

Regulasi terkait kripto bervariasi di berbagai negara dan sering kali berubah-ubah. Di beberapa negara, kripto mungkin belum sepenuhnya diatur, sementara di negara lain, regulasi mungkin sangat ketat.

Ketidakpastian hukum ini dapat memengaruhi harga kripto dan dapat menimbulkan risiko tambahan bagi investor yang berusaha memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Kalau di Indonesia sendiri, aturannya sudah jelas, dimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengadopsi peraturan yang selama ini berlaku di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terkait peralihan kewenangan pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital, termasuk aset kripto, dari Bappebti ke OJK pada 2025 mendatang.

4. Risiko proyek dan scams

Banyak proyek kripto yang menawarkan solusi inovatif, tetapi tidak semuanya berhasil. Ada risiko tinggi terkait dengan proyek yang tidak berfungsi seperti yang dijanjikan atau bahkan proyek yang merupakan penipuan.

Initial Coin Offerings (ICOs) dan token yang tidak jelas bisa jadi scam yang menghabiskan uang investor tanpa memberikan nilai nyata.

Memilih proyek yang terpercaya dan melakukan due diligence adalah langkah penting untuk menghindari penipuan.

5. Kurangnya perlindungan konsumen

Berbeda dengan rekening bank dan pasar saham, kripto hingga kini belum dilindungi oleh OJK. Jika terjadi kesalahan atau kehilangan di platform kripto, perlindungan konsumen mungkin tidak tersedia.

Artinya adalah, jika terjadi kesalahan pada transaksi atau masalah teknis, tidak ada jaminan bahwa kamu akan dapat mendapatkan kembali asetmu.

Pengguna kripto harus lebih berhati-hati dengan keamanan platform yang mereka gunakan. Keamanan dana bergantung pada praktik keamanan platform dan pengguna itu sendiri, termasuk bagaimana mereka menyimpan kunci pribadi dan informasi lainnya.

6. Ketergantungan pada teknologi

Kripto bergantung pada teknologi blockchain dan infrastruktur digital. Masalah teknis, kegagalan sistem, atau pemadaman internet dapat memengaruhi akses dan kemampuan kamu untuk bertransaksi dengan kripto.

Meskipun risiko di kripto ini mungkin jarang terjadi, masalah teknis dapat menyebabkan gangguan dan dampak negatif pada pengalaman pengguna.

Kripto memang menawarkan potensi keuntungan yang menarik, tetapi juga datang dengan risiko yang signifikan. Sebelum berinvestasi, penting untuk memahami risiko-risiko di kripto dan melakukan penelitian yang cermat.

SIMAK JUGA: Inilah Daftar Lengkap Aplikasi atau Platform Resmi Perdagangan Kripto di Indonesia

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*