The Path To Financial Freedom, EduFulus.comĀ ā Hingga akhir Juni 2024, Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak dari sektor ekonomi digital mencapai Rp25,88 triliun. Dari jumlah tersebut, industri kripto menyumbang sekitar Rp798,84 miliar, yang berarti sekitar 3% dari total penerimaan, dengan pertumbuhan signifikan sebesar 48% dibandingkan Maret 2024.
Dari total kontribusi tersebut, Rp376,13 miliar berasal dari pajak PPh 22 atas transaksi penjualan kripto di bursa, dan R 422,71 miliar dari PPN DN atas transaksi pembelian kripto.
Fakta ini menunjukkan bahwa industri kripto tidak hanya berperan dalam inovasi teknologi dan finansial, tetapi juga memberikan kontribusi yang substansial terhadap pendapatan negara.
SIMAK JUGA: Bukan Rahasia Lagi Kalau Jumlah Investor Kripto Kangkangi Jumlah Investor Saham
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menegaskan komitmen perusahaannya untuk mematuhi semua peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
āSebagai entitas yang bertanggung jawab, Indodax berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia,ā tegasnya.
Oscar juga menekankan bahwa pembayaran pajak ini merupakan bentuk dukungan konkret terhadap upaya pemerintah dalam memajukan negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan kontribusi pajak kripto mencapai Rp798,84 miliar, Indodax menyumbang sekitar 45% dari jumlah tersebut, yaitu hampir Rp350 miliar.
Selain itu, Indodax juga membayar pajak korporasi sebesar Rp 234 miliar, belum termasuk pajak penghasilan pribadi dari hampir 500 karyawan.
Indodax saat ini memimpin dalam hal volume perdagangan kripto di Indonesia, dengan total mencapai US$15 juta.
Investor Saham Berbondong-bondong ke Aset Kripto
Menariknya, saat ini muncul tren peralihan investor dari saham ke aset kripto. Hal ini berdampak pada penurunan rata-rata transaksi harian (RNTH) saham sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per Jumat, 26 Juli 2024, nilai transaksi harian saham turun menjadi sekitar Rp11,89 triliun, yang masih berada di bawah target RNTH BEI sebesar Rp12,25 triliun untuk tahun ini.
Sementara itu data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), transaksi kripto dari Januari hingga Juni 2024 mencapai Rp301,75 triliun, meningkat 354,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp66,44 triliun.
Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, mengungkapkan bahwa jumlah pelanggan kripto terdaftar mencapai 20,24 juta hingga Juni 2024, dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 430.500 pelanggan per bulan sejak Februari 2021.
Menariknya, akan ada peralihan pengawasan transaksi kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dijadwalkan pada Januari 2025.
SIMAK JUGA: Ajaib Earn, Solusi Investasi Aset Kripto Jangka Panjang dan Hasilkan Cuan Harian
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya diĀ Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply