The Path To Financial Freedom – EduFulus.com – Kata pensiun biasanya menjadi momok bagi para pekerja yang sudah memasuki usia 50 tahun. Kata pensiun menjadi seperti hantu yang menakutkan. Banyak dari mereka yang lantas cemas, khawatir dan takut memasuki usia pensiun. Betapa tidak, kata pensiun identik dengan kondisi fisik yang tidak lagi kuat untuk bekerja keras dan mendapatkan banyak pemasukan. Semakin lama kondisi dan kesehatan tubuh semakin menurun. Fisik kita saat mulai menginjak usia pensiun tidak lagi gagah dan kekar. Bahkan ada yang berkata, kondisi fisik kita akan kembali layaknya anak-anak yang sangat memerlukan perhatian lebih dari orang lain.
Kondisi fisik yang tak sebugar sebelumnya tentu membawa dampak pada kondisi keuangan. Ada “jurang” atau “gap” antara pemasukan dan pengeluaran. Kondisi keuangan tidak akan seperti sebelumnya. Pemasukan semakin berkurang. Pendapatan surut seiring dengan tubuh lambat-laun menjadi lemah dan rentan.
Uniknya, pandangan tentang masa pensiun yang mengerikan belum menghinggapi para pekerja yang masih berusia di bawah usia 50 tahun. Mereka belum tertarik untuk membicarakannya. Mereka masih mengejar idealism-idealisme diri dan acapkali abai dengan pensiun. Padahal, persiapan dari sisi finansial sejatinya perlu dimulai sejak dini. Bahkan, saat seorang pekerja untuk pertama kalinya menerima gaji.
SIMAK JUGA: Waran: Produk Pemanis di Pasar Modal
Ada sejumlah alasan mengapa pensiun perlu dipersiapkan sejak dini. Pertama, kebutuhan hidup setelah memasuki usia pensiun hingga batas umur atau usia harapan hidup sangat besar. Kedua, dana pensiun yang disiapkan oleh pemerintah atau perusahaaan biasanya sangatlah terbatas. Ketiga, tingkat inflasi yang cukup tinggi. Nah, solusi untuk persoalan ini tentu saja perencanaan keuangan yang matang dan investasi yang cermat agar masa pensiun kita terjamin.
Perencanaan Keuangan
Pemerintah atau perusahaan tempat kita bekerja biasanya memang memberikan tunjangan pensiun. Meski harus diakui dananya sangat terbatas, program ini sangat bermanfaat. Kalau tempat kerja tidak memberikan tunjangan pensiun, tak ada salahnya kita mengikuti program dana pensiun lain yang ditawarkan bank.
Program ini cukup membantu menyiapkan tabungan pensiun dengan baik, teristimewa bagi kita yang lemah dalan kontrol keuangan. Program ini mengajarkan kedisiplinan karena program ini biasanya menggunakan sistem autodebet yang langsung memotong saldo di rekening.
Alternatif lain di luar program di atas yaitu tabungan khusus. Pilihan ini memang mensyaratkan konsistensi dan kedispilinan. Tabungan khusus untuk masa pensiun ini sebaiknya benar-benar terpisah. Tabungan ini tidak boleh dicampur-adukkan dengan dana-dana lainnya.
SIMAK JUGA: Reksa Dana ETF Makin Marak, Apa Itu ETF dan Bagaimana Cara Belinya?
Kita bisa menyisihkan setidaknya 10 persen dari total pendapatan untuk tabungan khusus ini. Semakin besar persentase dana yang kita alokasikan untuk masa pensiun, semakin banyak pula simpanan yang dimiliki. Oleh sebab itu, tabungan khusus ini sebaiknya dipersiapkan ketika masih muda. Persiapan masa pensiun tidak boleh dilakukan ketika kita akan pensiun. Dengan begitu, jumlah dana yang didapat untuk hari tua bakal maksimal.
Tak hanya menabung untuk hari tua, sebaiknya kita mulai melunasi utang-utang yang kita miliki. Tentu saja, prioritas pelunasan ini untuk utang yang berbunga besar. Pelunasan utang akan meminimalisir beban tanggungan di masa depan. Sangat dianjurkan, tidak memberesi utang dengan pinjaman atau gali lubang tutup lubang. Pelunasan model begini tidak menyelesaikan persoalan.
Investasi
Selain menabung, baik juga kita memikirkan alternatif lain yaitu investasi. Seperti kita tahu, menabung itu minim bunga. Uang yang kita simpan justru digerogoti inflasi. Kita tinggal memilih. Ada banyak pilihan untuk investasi mulai deposito, logam mulia, properti, bisnis, barang koleksi, reksadana, obligasi dan saham. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelebihannya.
Untuk menambah pemasukan selama masa pensiun, kita juga bisa mulai merintis bisnis sampingan sejak dini. Jika pensiun datang, jenis investasi ini diharapkan sudah berkembang.
Namun dari semua jenis investasi tersebut, reksa dana dan saham lah yang memang memiliki daya tarik tinggi karena imbal hasil yang lebih tinggi dari tabungan dan deposito. Selain itu, investasi reksa dana dan saham juga menarik karena modal awal yang dibutuhkan relatif kecil dibandingkan investasi lain seperti properti, bisnis atau emas. (GWK)
SIMAK JUGA: Jasa Penulisan Artikel Pasar Modal Terpercaya
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply