Ini Lho Target Ambisius BEI pada 2025 di Tengah Ramalan Penurunan Inflasi dan Suku Bunga Global

Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (EduFulus/Gwk)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2024 secara hybrid, yang dihadiri oleh 93 pemegang saham atau 100 persen dari pemegang saham yang memiliki hak suara.

“Pemegang saham menyetujui dua agenda dalam RUPSLB, yaitu pertama, pelaksanaan rencana kerja terkait pembaruan sistem perdagangan dan sistem-sistem yang terdampak. Kedua, persetujuan rencana kerja dan anggaran tahunan perusahaan untuk tahun buku 2025,” ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam konferensi pers RUPSLB BEI 2024, pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Hasil RUPSLB 2024 PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pencapaian ambisius dengan mengincar 66 perusahaan untuk melaksanakan Initial Public Offering (IPO) pada 2025, meningkat dari target 62 perusahaan pada 2024.

SIMAK JUGA: Short Selling Baru Bisa Dilaksanakan Kuartal I 2025, Lagi-lagi BEI Klaim Ada 23 Anggota Bursa (AB) yang Minat Tapi Belum Daftar Juga

Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, meski proses IPO tidak diperketat, hanya sekitar 70% pendaftar yang berhasil melantai di bursa. Sisanya, 30%, diharapkan dapat memperbaiki dokumen atau meningkatkan kinerja perusahaan.

Iman optimis stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia setelah Pemilu 2024 akan meningkatkan minat perusahaan untuk IPO pada 2025.

Untuk mendukung pencapaian ini, BEI terus melakukan sosialisasi dan bekerja sama dengan kementerian terkait, seperti Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi & UKM, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menambahkan bahwa BEI juga telah melakukan riset dengan pihak independen untuk memahami alasan di balik perusahaan yang belum IPO.

Hasil riset ini akan membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yang nantinya akan diajukan kepada regulator terkait.

RNTH Rp13,5 triliun, 407 IPO (66 Efek Baru) Hingga 2 Juta Investor Baru

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pasar saham Indonesia mencapai Rp13,5 triliun pada 2025 dengan 242 hari bursa. Target ini didasarkan pada prediksi penurunan inflasi dan suku bunga global, termasuk harapan bahwa The Fed akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin, serta dukungan kebijakan ekonomi pemerintahan baru dengan target pertumbuhan GDP 8%.

Selain itu, BEI menargetkan pencatatan 407 efek baru pada 2025, yang mencakup saham, obligasi, dan instrumen lainnya seperti ETF, DIRE, DINFRA, EBA, dan Waran Terstruktur. Dari jumlah tersebut, 66 efek merupakan pencatatan saham baru. Pada 2024, target pencatatan efek baru adalah 340, termasuk 62 saham.

BEI juga mengincar tambahan dua juta investor baru pada 2025, dengan bantuan 29 kantor perwakilan, 927 Galeri Investasi, dan hampir 200 ribu pengguna aplikasi IDX Mobile. Hingga 18 Oktober 2024, jumlah total investor di pasar modal mencapai 14,2 juta, meningkat 16% dari akhir 2023.

SIMAK JUGA: Kejar Target! IPO Tidak Dimoratorium, Meski Tersandera Kasus Gratifikasi BEI

*Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*