The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Investasi saham blue chip kerap direkomendasikan oleh para analis saham untuk tujuan investasi jangka panjang maupun menengah karena menawarkan cuan maksimal. Rekomendasi demikian bukan tanpa alasan.
Di satu sisi memilih saham blue chip adalah salah satu cara untuk meminimalisir kerugian, tetapi di sisi lain justru dimaksudkan untuk memaksimalkan cuan.
Memilih saham blue chip sama artinya dengan memilih saham dari perusahaan terpercaya dengan risiko kerugian yang rendah, teristimewa tatkala bicara soal pailit atau bangkrut.
SIMAK JUGA: Cerdas Investasi Saham Saat IHSG Sedang Loyo-loyonya
Dikutip dari Investopedia, “A blue-chip company is well-known, well-established, and well-capitalized”. Saham blue chip adalah saham dari perusahaan yang sudah terkenal, mapan, bermodal besar, dan sehat secara finansial.
Nah, sebagai penggerak utama arah IHSG, saham-saham blue chip ini tentunya saham-saham dengan kapitalisasi atau nilai saham yang besar. Tak hanya kapitalisasi yang besar, saham-saham blue chip berasal dari perusahaan terkemuka atau leader di sektornya dengan kualitas yang diakui secara nasional maupun internasional. Produk dan layanannya biasanya berkualitas tinggi dan sudah diterima secara luas.
Dengan begitu, memilih saham-saham blue chip sama artinya memilih saham-saham yang relatif tahan banting karena secara riil perusahaannya terus menghasilkan pendapatan dan mengalami pertumbuhan signifikan dari waktu ke waktu, tak sebatas hanya setahun atau dua tahun saja.
SIMAK JUGA: Kelemahan dan Kekurangan Aplikasi Ajaib Besutan Ajaib Sekuritas
Para analis saham menyebut saham ini dengan sebutan saham papan atas atau saham unggulan. Karenanya, tentu akan jauh lebih besar potensi untungnya dari pada ruginya saat saham ini dibeli.
Tak hanya potensi cuan, saham blue chip memiliki nilai dividen besar yang bakal memanjakan investor. Dividen yang diterima untuk jangka panjang sesuai rekomendasi para analis untuk untuk investasi jangka panjang dan menengah juga cukup menjanjikan.
Kemampuan memberi dividen setiap tahun menjadi penanda kalau perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba yang maksimal setiap tahunnya. Bahkan, Benjamin Graham mengungkapkan bahwa investor sebaiknya memilih saham dari perusahaan yang membayar dividen secara konsisten selama 20 tahun terakhir.
Stabilitas dan kekuatan laporan keuangan saham-saham blue chip membuka peluang cuan lebih besar pada pendapatan pasif yang hampir tidak pernah dalam bahaya. So, sudahkah investasi saham-saham blue chip?
Leave a Reply