IHSG Rontok, Rupiah Melemah, Apa Dampaknya bagi Masyarakat?

Uang THR Natal
Uang THR Natal (EduFulus/Ist)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok, sementara nilai Rupiah makin melemah. Apa dampaknya bagi kehidupan masyarakat?

Pada perdagangan pertama setelah liburan Lebaran, Selasa, 8 April 2025, IHSG ditutup melemah 7,90 persen.

Sementara, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pun melemah sampai Rp16.846 per Dolar AS pada Selasa, 8 April 2025.

Lalu, apa dampaknya bagi kehidupan masyarakat?

SIMAK JUGA: Was-was IHSG Anjlok, BEI Ubah Trading Halt Jadi 8% dan ARB 15%

Dampak IHSG rontok, Rupiah melemah

Persoalan ekonomi yang menimbulkan imported inflation atau inflasi yang meningkat, lantaran beban biaya impor ke Indonesia akan naik.

Masyarakat secara luas bakal menghadapi kenaikan beban biaya pangan, biaya hidup, serta biaya perumahan.

Situasi ini bakal membuat harga produk impor meningkat, seperti harga kendaraan bermotor dan bahan pangan impor.

Produk pangan impor, seperti bawang putih, gandum, serealia, kedelai, bahan baku tempe, tahu, serta daging diyakini akan meningkat.

Pelemahan nilai tukar Rupiah ini pun menyebabkan harga-harga barang akan disesuaikan oleh produsen maupun importir.

Tetapi di sisi lain, kenaikan harga tersebut tidak sejalan dengan kenaikan pendapatan masyarakat.

Uang belanja masyarakat bahkan turun beberapa periode terakhir, yang tentu akan membuat lemahnya daya beli masyarakat secara luas.

Selain itu, pelemahan nilai tukar Rupiah bisa menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) masal, lantaran beban industri yang makin meningkat seiring penerapan tarif impor dari pemerintah AS.

Kondisi ini membuat perusahaan mesti melakukan efisiensi, salah satunya dengan merumahkan karyawan, menghentikan kontrak kerja, serta menunda rekrutmen karyawan baru.

SIMAK JUGA: 7 Trik Investasi Saham untuk Persiapan Biaya Pendidikan Anak di Masa Depan

Apa yang bisa dilakukan?

Dalam situasi seperti ini, masyarakat mesti melakukan penghematan ketat, serta menyisihkan pendapatan agar memiliki dana darurat.

Pun masyarakat jangan menghamburkan uang untuk kebutuhan yang bersifat konsumtif semata.

Selain itu, warga masyarakat yang masih memiliki utang, agar segera melunasi, lantaran bisa jadi risiko beban cicilan akan meningkat seiring waktu di tengah kondisi perekonomian yang tidak baik-baik saja.

Bagi masyarakat yang memiliki dana, bisa mulai berinvestasi dengan membeli aset-aset yang risiko kerugiannya kecil, seperti investasi ke emas batangan atau properti.

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*