The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Indodax, platform pertukaran mata uang kripto, diduga telah mengalami peretasan setelah terdeteksi adanya transaksi mencurigakan yang melibatkan aset sekitar US$ 14,4 juta (sekitar Rp 221 miliar) yang ditukarkan menjadi Ether.
Cyvers Alerts mengungkapkan temuan ini dan Indodax mengonfirmasi adanya indikasi gangguan keamanan di platformnya.
Menyikapi kasus yang bikin was-was ini, sejumlah pihak pun angst suara mulai dări CEO Indodax, Bappebti, Menkominfo Hingga Aftech.
SIMAK JUGA: Duh Bikin Panik Nih, Indodax Kena Retas, Aset Senilai Sekitar 221 Miliar dalam Ancaman
Seperti apa kata mereka?
CEO Indodax
Menanggapi kasus ini, CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih melakukan investigasi terkait dugaan peretasan. Dia tidak menolak kemungkinan adanya peretasan.
“Investigasi masih berlangsung, dan kami akan memberikan pembaruan setelah proses selesai,” ujar Oscar kepada Kompas.com.
Oscar menyebutkan bahwa Indodax sedang melakukan pemeliharaan sistem untuk memastikan keamanan keseluruhan. Saat ditanya mengenai kerugian akibat peretasan, Oscar belum dapat memberikan angka pasti, namun ia menyatakan bahwa kerugian tersebut berasal dari aset perusahaan, bukan dari saldo anggota.
“Kerugian lebih terkait dengan treasury perusahaan, bukan aset member. Kami masih melakukan investigasi menyeluruh,” klaimnya.
Bappebti
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan meminta masyarakat tetap tenang. Bappebti sedang berkoordinasi dengan Indodax terkait dugaan peretasan tersebut.
“Terkait adanya dugaan peretasan pada sistem transaksi aset kripto Indodax, Bappebti terus melakukan koordinasi dengan pihak Indodax untuk memantau perkembangan investigasinya,” tulis Bappebti melalui akun Instagram @bappebti.
“Untuk itu, buat Kawaniaga, khususnya pelanggan aset kripto di Indodax tetap tenang ya.. Jangan panik!,” tambahnya.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kasan bahkan menyampaikan melalui siaran pers kalau Bappebti mendapatkan laporan bahwa salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK), yaitu PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax) diduga mengalami peretasan pada sistem transaksi Aset Kripto.
Hal ini disampaikan Kasan di sela-sela rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, hari ini, Rabu (11/9).
“Bappebti berkoordinasi dengan Indodax. Kami juga telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus tersebut. Saat ini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalamiperetasan tersebut,” jelas Kasan.
Kasan juga menjelaskan, Indodax kini tengah melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik.
“Untuk itu, Bappebti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tidak panik,”imbuhnya.
CEO Indodax, Oscar Darmawan membenarkan bahwa pihaknya diduga mengalami peretasan.
“Sistem transaksi kami betul diduga mengalami peretasan. Untuk itu, kami melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada. Selama proses ini, platform web dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses. Namun, tidak perlu khawatir, karena kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah,” pungkas Oscar.
Menkominfo
Menteri Kominfo Budi Arie menyatakan bahwa ketahanan siber adalah masalah yang mendapat perhatian global, bukan hanya di Indonesia. Ia juga memberikan contoh kasus dari Singapura.
“Ketahanan siber kita memang menjadi perhatian utama. Bahkan Singapura mengalami kebakaran di pusat data mereka,” ungkap Budi Arie saat sesi Ngobrol Pintar (Ngopi) di Jakarta pada Rabu, 11 September 2024.
Ketua Umum Aftech
Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Pandu Sjahrir menyebutkan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan Indodax mengenai serangan siber tersebut. Ia memastikan bahwa data pengguna tetap aman.
“Sekitar satu jam yang lalu, kami sudah mengelola situasi dengan baik dan akan ada informasi langsung mengenai dampak serangan. Hingga saat ini, data pengguna Indodax aman 100%. Kami terus memantau setiap jam dan telah melaporkan situasi ini kepada Kemenkominfo,” tambah Pandu.
SIMAK JUGA: Viral Indodax Kena Hack, Netizen Sampai Bilang ‘Orang Dalam’ Hingga ‘Kalau Udah Kena Hack, Udah Gak Aman!’
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply