The Path to Financial Freedom, EduFulus.com – Saham harganya semakin tinggi, biasanya semakin tinggi pula risikonya. Nah, kalau harganya turun, jual atau beli saja ya?
Tidak selalu konsisten, terkadang investasi mengalami fluktuasi, kenaikan, atau penurunan secara signifikan. Turunnya instrumen investasi itu, bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Beberapa faktor turunnya harga instrumen investasi, salah satunya karena ketika pasar modal global sedang mengalami koreksi sehingga berdampak pada penurunan harga di pasar domestik.
SIMAK JUGA: Resolusi Keuangan 2024, Ini Pentingnya Memulai Investasi Saham untuk Masa Depan yang Lebih Cerah
Harga Saham Turun, Jual atau Beli?
Terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi harga instrumen investasi. Penurunan harga instrumen investasi bisa dipengaruhi karena kondisi ekonomi yang sedang tidak bagus.
Sebaliknya, instrumen investasi perusahaan yang kondisi keuangannya masih baik adalah instrumen investasi perusahaan yang bisa menjadi sasaran investor. Sementara instrumen investasi perusahaan dengan kondisi keuangan yang sehat, pengelolaan yang kredibel, dan proyeksi yang bagus di masa mendatang malah memiliki potensi instrumen investasi yang menjanjikan.
Bila membeli ketika harga instrumen investasi sedang turun, investor bisa mendapat imbal yang lebih besar di masa mendatang. Jika harga instrumen investasi sedang menurun, kamu bisa melakukan hal-hal berikut:
1. Tidak panik
Ketika harga instrumen investasi mulai turun, tidak panik merupakan langkah awal yang perlu dilakukan. Lantaran rasa panik yang ada, justru bisa memicu pengambilan keputusan yang gegabah, contohnya menjual instrumen investasi sekaligus.
Turunnya harga instrumen investasi, biasanya disebabkan karena adanya potential loss atau harga instrumen investasi yang lebih rendah daripada harga instrumen investasi ketika investor membelinya. Daripada panik, sebaiknya investor bisa mencari alternatif lain untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar ke depannya.
Sebelum melakukan mitigasi, investor bisa melakukan evaluasi terkait kondisi keuangan instrumen investasi perusahaan yang dimiliki. Nah, jika hasilnya cenderung optimis, investor bisa mempertimbangkan untuk mempertahankan emiten yang dimiliki.
SIMAK JUGA: Beli Saham atau Reksa Dana Saham? Simak Perbedannya!
2. Koleksi dengan harga murah
Langkah berikutnya, yaitu mengoleksi instrumen investasi yang termasuk murah atau dengan harga yang sedang mengalami penurunan. Mengoleksi instrumen investasi yang murah bisa diikuti dengan pertimbangan kinerja keuangan sekaligus prospek bisnis perusahaan di masa depan.
Dengan demikian, hal ini juga berpotensi membawa harga yang sebelumnya turun, kembali naik jika situasi pasar global dan domestik ikut membaik.
3. Persiapkan diri untuk menghadapi kerugian
Ketika berinvestasi, investor berpotensi mengalami kerugian apalagi saat menjualnya. Jadi, jika memang situasinya tidak bisa diselamatkan lagi dan tidak ada tanda-tanda kalau perusahaan akan kembali bangkit dari kondisi yang terpuruk, menjual investasi yang dimiliki di harga yang rendah bisa menjadi pilihan yang tepat.
Langkah ini dikenal dengan nama cut loss, langkah yang dilakukan untuk menghindari kerugian yang semakin besar bila harganya terus menurun.
SIMAK JUGA: Inilah Daftar Lengkap Orang Terkaya Indonesia 2023 Dilengkapi Kode Saham yang Dimiliki
Leave a Reply