
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com –Bursa Efek Indonesia (BEI) kini menghadapi tantangan signifikan pasca pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada Senin, 21 Januari 2025, terutama terkait dengan lonjakan minat investor terhadap pasar kripto.
Peluncuran mata uang kripto $Trump oleh Trump sendiri turut memicu lonjakan kapitalisasi pasar koin meme tersebut, yang hari ini tercatat naik sebesar Rp 192,36 triliun atau 64,77%.
Koin meme $TRUMP yang baru diluncurkan oleh Presiden terpilih AS, Donald Trump, pada Jumat (17/1), memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 9 miliar atau setara Rp 147,4 triliun.
SIMAK JUGA: Wow Kripto Tumbuh 356,16 Persen, Transaksi Aset Capai Rp556,53 Triliun
Nilai kapitalisasi pasar koin ini sempat melonjak mencapai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 245,7 triliun pada Minggu (19/1) dini hari. Peluncuran koin meme $TRUMP ini menandai langkah terbaru Trump dalam dunia mata uang kripto menjelang pelantikannya pada Senin (20/1).
Trump mengumumkan peluncuran koin tersebut melalui sebuah unggahan di Truth Social pada Jumat malam (17/1), yang menyebutkan bahwa kripto ini merupakan simbol perayaan kemenangan dalam pemilihan presiden dan pelantikannya.
Setelah peluncuran, harga $TRUMP melonjak lebih dari 300% pada Sabtu (18/1) pagi, dan terus menguat pada Sabtu malam dan Minggu pagi. Namun, laju kenaikan harga kemudian melambat.
Berdasarkan laporan CoinMarketCap, harga koin ini tercatat lebih dari US$ 46 atau setara Rp 753.510 pada Minggu sore (19/1) waktu setempat, dengan kapitalisasi pasar mencapai US$ 9,36 miliar atau sekitar Rp 153,3 triliun.
Pada pagi hari yang sama, harga koin sempat mencapai lebih dari US$ 75 atau setara Rp 1,23 juta, dengan total kapitalisasi pasar mencapai puncaknya di US$ 15 miliar atau setara Rp 245,7 triliun.
Pergeseran Saham ke Kripto
Di sisi lain, pasar saham Indonesia juga mulai merasakan dampak dari peningkatan minat terhadap kripto, dengan nilai pasar kripto kini mencapai Rp 58.000 triliun, hampir empat kali lipat dari IHSG yang hanya bernilai Rp 12.515 triliun pada perdagangan siang ini.
Ini menimbulkan kekhawatiran terkait pergeseran portofolio investor yang mungkin mengalihkan investasinya dari pasar saham Indonesia ke aset kripto.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB) BEI, Irvan Susandy, menyebutkan bahwa tahun ini menjadi tantangan besar bagi pasar modal, dengan meningkatnya minat terhadap kripto dari investor global.
Meskipun demikian, ia menggarisbawahi bahwa diversifikasi portofolio adalah hal yang wajar, dan BEI tetap optimis bahwa pasar modal Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh.
Irvan juga menekankan pentingnya edukasi keuangan kepada masyarakat untuk memahami dinamika investasi yang bersifat siklikal, baik itu saham maupun kripto.
Irvan juga menyampaikan bahwa setiap jenis investasi memiliki masa keemasannya sendiri. Ia membandingkan situasi pasar saham dua tahun lalu yang lebih menguntungkan dibandingkan kripto pada saat itu, sehingga investor yang bijak biasanya akan menyebar investasinya di berbagai instrumen.
Menurutnya, dampak kebijakan pemerintahan Trump terhadap aliran dana asing baru akan terlihat pada akhir kuartal pertama atau kuartal kedua tahun ini. Ia juga mencatat bahwa kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga memberikan dorongan positif bagi pasar modal Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengingatkan investor untuk memperhatikan faktor makro, termasuk pergerakan IHSG, untuk memahami sentimen pasar secara keseluruhan.
Pada penutupan perdagangan saham siang ini, IHSG tercatat menguat 0,29% ke level 7.175, dengan total nilai transaksi saham mencapai Rp 5,93 triliun. Iman optimis bahwa IHSG akan tetap positif, tergantung pada kondisi makro ekonomi yang ada.
SIMAK JUGA: Bukan Rahasia Lagi Kalau Jumlah Investor Kripto Kangkangi Jumlah Investor Saham
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply