Brand Mascot NEKO Bareksa, Strategi Jualan Reksa Dana yang Menyenangkan

Chief Luck Officer Bareksi, Neko
Chief Luck Officer Bareksi, Neko (Edufulus/GWK)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Pemakaian binatang sebagai ikon usaha dalam dunia marketing disebut dengan brand mascot atau mascot branding. Brand mascot adalah karakter yang digunakan oleh sebuah merek untuk mewakili identitas dan nilai-nilai perusahaan dalam upaya marketing.

Akhir-akhir ini penikmat reksa dana dikejutkan dengan ikon kucing yang disuguhkan oleh Bareksa. Seekor kucing imut berusia 1 tahun jenis British Shorthair Cream bernama Neko dan dikasih jabatan Chief Luck Officer adalah mascot representatif yang siap menjaga dan merawat dana investasi menuju keberuntungan dan keberkahan.

Neko bukan sekadar ikon Bareksa. Dia adalah bagian dari keluarga dan tim Bareksa. Sehari-hari dia tinggal dan berkantor bersama di kantor Bareksa di Kemang, Jakarta. Di pintu kandangnya tertera jabatan Chief Luck Officer.

SIMAK JUGA: Kelemahan dan Kekurangan Aplikasi POEMS Milik PT Phillip Sekuritas Indonesia

Namanya diambil dari “maneki-neko”, boneka kucing Jepang pembawa keberuntungan. Neko adalah perlambang tekad Bareksa untuk dengan penuh kepedulian selaku menjaga dan merawat dana investasi nasabah sehingga membawa keberuntungan dan keberkahan.

Neko adalah kucing ras British Cream berbulu pendek dan umurnya baru satu tahun. Neko merupakan simbol dan maskot terpercaya Bareksa yang akan membantu promosi literasi dan inkulsi keuangan di Tanah Air.

Bahasa investasi dan pasar modal yang selama ini dikenal rumit dan sulit dipahami akan Neko tangani, dengan cara mengelaborasi konsep investasi yang kompleks menjadi mudah dipahami, sehingga membantu nasabah mengambil keputusan investasi. Neko memiliki karakter fun, terpercaya, namun kadang agak mengesalkan. Dia juga jenius, suka ngeledek, mager, suka dimanja tapi jaga image.

Dipilihnya Neko sebagai maskot Bareksa karena kucing dipercaya bisa membawa keberuntungan. Hal ini seiring target Bareksa untuk membantu nasabah meraih cuan dan semakin gemar berinvestasi.

Penggunaan binatang sebagai maskot sering kali efektif karena dapat menciptakan hubungan emosional dengan konsumen, membuat merek lebih mudah diingat, dan memberikan karakter yang unik serta menyenangkan bagi merek tersebut. Contoh-contoh terkenal termasuk Gajah di logo perusahaan asuransi Prudential, Harimau Tony dari sereal Kellogg’s Frosted Flakes, dan Kelinci Energizer.

Fungsi dan Manfaat Brand Mascot

Brand mascot adalah karakter yang sering kali berupa binatang, manusia, atau figur animasi, yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mewakili merek mereka dalam upaya pemasaran dan branding.

Maskot ini bertujuan untuk menciptakan koneksi emosional dengan konsumen, memudahkan pengenalan merek, dan menyampaikan nilai-nilai serta identitas merek secara visual dan interaktif.

Penggunaan maskot memungkinkan perusahaan untuk menambahkan elemen yang menyenangkan, menghibur, dan mengesankan dalam strategi pemasaran mereka.

SIMAK JUGA: 4 Keuntungan Investasi Sejak Usia Dini Mulai Saat Ini Juga

Secara umum fungsi dan manfaat brand mascot yakni peningkatan brand recognition, dimana maskot yang khas dan menarik memudahkan konsumen untuk mengenali dan mengingat merek, koneksi emosional, dimana maskot sering kali dirancang untuk menarik emosi konsumen, menciptakan hubungan yang lebih dalam antara merek dan pelanggan.

Selanjutnya ada penyampaian nilai merek, dimana melalui karakter dan perilakunya, maskot dapat menyampaikan nilai-nilai inti dan pesan merek secara efektif.

Brand Mascot Bukan Hal Baru

Penggunaan maskot dalam branding telah berkembang selama lebih dari satu abad. Berikut adalah beberapa tonggak sejarah penting.

Awal Abad ke-20 penggunaan maskot mulai populer pada awal abad ke-20 seiring dengan meningkatnya iklan cetak dan radio. Beberapa contoh awal termasuk Jolly Green Giant (1928) oleh Green Giant Company dan Bibendum (Michelin Man) oleh Michelin yang sebenarnya sudah diperkenalkan pada tahun 1898.

Pada 1940-an hingga 1960-an muncul beberapa maskot ikonik seperti Tony the Tiger dari Kellogg’s Frosted Flakes (1952) dan Mr. Peanut dari Planters (1916). Maskot-maskot ini menjadi alat yang sangat efektif dalam iklan televisi yang mulai populer saat itu.

Pada 1970-an hingga 1990-an perusahaan semakin kreatif dengan penggunaan maskot. Ronald McDonald menjadi simbol global McDonald’s, dan M&M’s Spokescandies diperkenalkan untuk memberikan karakter kepada permen M&M’s.

Pada era digital (2000-an hingga sekarang), dengan munculnya internet dan media sosial, penggunaan maskot berkembang menjadi lebih interaktif. Maskot tidak hanya hadir dalam iklan tradisional tetapi juga dalam kampanye media sosial, game online, dan aplikasi mobile. Contohnya termasuk Geico Gecko dan Duo, burung hantu dari Duolingo.

Contoh Brand Mascot Terkenal

Ada banyak contoh brand mascot yang terkenal dan sering dijumpai:

  • Geico Gecko menjadi maskot untuk perusahaan asuransi Geico, dikenal dengan suara aksen Inggrisnya dan iklan yang humoris.
  • Tony the Tiger adalah Harimau dari Kellogg’s Frosted Flakes yang terkenal dengan slogan “They’re Grrreat!”.
  • Ronald McDonald adalah Badut yang menjadi wajah McDonald’s dan sering muncul dalam berbagai kampanye promosi dan kegiatan sosial.
  • Michelin Man (Bibendum) adalah maskot yang terdiri dari tumpukan ban, merepresentasikan ketahanan dan kualitas ban Michelin.
  • Energizer Bunny adalah kelinci berwarna merah muda yang membawa drum, melambangkan daya tahan baterai Energizer yang “terus berjalan dan berjalan”.

SIMAK JUGA: Bikin Heboh Sekuritas Lain, Pindah Portofolio Ajaib Digembok 2 Tahun dan Ada Chargeback

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*