The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Di dunia investasi terdapat dua jenis investor yaitu investor institusi dan investor individu (retail).
Sejatinya, perbedaan antara kedua jenis investor ini terletak pada cara mereka mengelola dana investasi.
Investor Institusi
Investor institusional adalah perusahaan atau organisasi yang melakukan transaksi investasi atas nama orang lain. Dalam konteks ini, investor institusi melakukan transaksi untuk mengurus dana nasabah.
Beberapa contoh investor institusi meliputi perusahaan asuransi, reksa dana, manajer dana pensiun, dan bank yang menawarkan produk tabungan, baik untuk tujuan reguler maupun pensiun.
SIMAK JUGA: Cut Loss Memang Menyakitkan, Tapi Mau Sampai Kapan Tahan Saham yang Merugi?
Investor institusi sering melakukan transaksi dalam jumlah besar dan dapat memperdagangkan obligasi atau sekuritas. Selain itu, mereka umumnya menggunakan pendekatan yang lebih canggih dan metode investasi yang lebih profesional dibandingkan dengan investor ritel.
Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa dana yang dikelola dapat tumbuh sesuai dengan tujuan produk keuangan yang dipilih oleh nasabah. Sebagai contoh, perusahaan dana pensiun akan mengelola dana nasabah dengan menempatkannya dalam portofolio investasi yang sesuai dengan profil risiko dan ekspektasi hasil.
Tujuannya adalah agar dana tersebut tidak kehilangan nilai karena inflasi dan dapat tumbuh sehingga memenuhi kebutuhan nasabah di masa depan.
Investor Retail
Sementara itu, investor ritail adalah individu yang melakukan transaksi investasi melalui perusahaan pialang. Berbeda dengan investor institusional, investor ritel berinvestasi untuk mengurus dana pribadi.
Contoh dari investor ritel adalah orang yang membuka rekening saham melalui perusahaan sekuritas untuk tujuan seperti mempersiapkan dana pendidikan anak-anak atau membiayai pembelian aset dalam jumlah besar.
Transaksi yang dilakukan oleh individu ini dikelola secara independen dan tidak seprofesional seperti yang dilakukan oleh investor institusional dan disesuaikan dengan dana yang dimiliki, profil risiko, serta pemahaman mereka terhadap produk investasi.
SIMAK JUGA: 3 Alasan Reksa Dana Itu Menguntungkan untuk Kelola dan Tumbuhkan Duit
Kehadiran profesional dalam pengelolaan dana investasi yang dimiliki oleh investor institusional berbeda dengan pendekatan non-profesional yang biasa digunakan oleh investor ritel, yang bergantung pada kemampuan mereka dalam menganalisis perkembangan ekonomi dan keuangan.
Meskipun investor ritel melakukan transaksi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan investor institusi, investasi yang mereka lakukan tetap memiliki peran penting dalam perencanaan keuangan individu.
Dengan menjadi investor ritel, individu dapat mengelola keuangan mereka sendiri untuk mencapai tujuan keuangan mereka. Pengelolaan dana investasi dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu.
Namun, jika seseorang menginginkan bantuan profesional dalam mengelola keuangan mereka, mereka dapat memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai contoh, jika seseorang ingin merencanakan program pensiun, mereka dapat memanfaatkan perusahaan dana pensiun sehingga dana mereka akan dikelola oleh investor institusional.
Menjadi investor ritel atau investor institusi, keduanya memiliki peran penting dalam membantu individu mengelola dana mereka. Individu dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka, situasi keuangan mereka, dan yang terpenting, memiliki pemahaman yang memadai sebelum terlibat dalam investasi.
Pastikan bahwa dalam berinvestasi, seseorang menggunakan produk dan lembaga keuangan yang diawasi dan berizin oleh OJK.
SIMAK JUGA: Ini Perbedaan Perusahaan Sekuritas dan Manager Investasi Serta Sertifikasi Profesi yang Dibutuhkan
Leave a Reply