
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Goldman Sachs baru-baru ini menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight. Inilah penyebab dan dampaknya!
Selain itu, Goldman Sachs menyesuaikan peringkat surat utang negara (SUN) tenor 10 hingga 20 tahun dari favored menjadi neutral.
Pemangkasan peringkat ini tentu menjadi peringatan dari lembaga pemeringkat asal Amerika Serikat itu pada kondisi ekonomi Indonesia yang makin berisiko.
SIMAK JUGA: Simak! 10 Tip Menjadi Influencer Saham yang Benar dan Menarik
Ini biang keladinya!
Langkah penurunan rating dari lembaga asing ini dilakukan sesudah Presiden Prabowo mengumumkan serangkaian kebijakan, termasuk realokasi anggaran, pembentukan BPI Danantara, dan perluasan kebijakan perumahan untuk keluarga berpenghasilan rendah.
Goldman Sachs menilai, kebijakan-kebijakan itu berpotensi memperburuk defisit anggaran negara, yang bisa meningkatkan risiko fiskal Indonesia.
Analis Goldman Sachs khawatir, langkah pemerintah itu bisa menggerus stabilitas ekonomi dalam jangka pendek.
Pemangkasan rating oleh Goldman Sachs ini pun seiring sejalan dengan penurunan peringkat yang dilakukan Morgan Stanley.
Morgan Stanley pun menurunkan peringkat saham Indonesia di MSCI dari equal weight menjadi underweight.
Langkah ini tentu memperlihatkan adanya penurunan kepercayaan investor asing pada prospek pasar Indonesia.
Nah, masalah lain yang bisa memperburuk prospek pasar Indonesia ialah laba perusahaan yang lebih rendah serta ketatnya likuiditas di sektor perbankan sebagai tekanan tambahan yang harus dihadapi pasar Indonesia.
SIMAK JUGA: IHSG Belum Stabil, Ini Rekomendasi Saham Pekan Ini!
Apa dampak pemangkasan rating bagi Indonesia?
Dampak pemangkasan rating Goldman Sachs terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia dalam jangka pendek mungkin cukup signifikan.
Penurunan rating oleh Goldman Sachs ini lebih dipicu oleh meningkatnya risiko fiskal Indonesia.
Maka, pemerintah harus lebih berhati-hati dalam manajemen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tengah kondisi ekonomi makin menantang.
Melemahnya daya beli masyarakat, berkurangnya jumlah kelas menengah, dan stagnasi rasio pajak bakal menjadi tantangan yang mesti diperhatikan.
Pemerintah mesti bijaks dalam mengelola APBN di tengah-tengah kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja ini.
SIMAK JUGA: IHSG Anjlok, Begini Saran Menurut Wyckoff Method dengan Pendekatan Analisis Big Fish
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply