The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Investasi saham memang butuh ilmu, salah satunya ilmu tentang analisis yaitu analisis fundamental. Namun perlu dicamkan baik-baik bahwa analisis fundamental sebenarnya juga tidak menjamin Anda para investor saham mendulang cuan (keuntungan).
Kalau ada analis atau trainer yang obral ketajaman analisis fundamental yang dianggapnya paling manjur, jangan telan mentah-mentah omongan itu. Bukan rahasia lagi, analis atau trainer yang obral analisis toh belum pasti sudah mendapat banyak cuan dari ilmu yang disampaikan.
Tidak sedikit analis dan trainer di pasar modal yang hanya berbekal omongan, tapi dalam praktik investasi saham tak terbukti atau sahamnya banyak yang minus. Pesannya jelas bahwa analisis fundamental yang kerap diumbar mereka itu sejatinya banyak kelemahan. Itulah mengapa di awal tulisan dikatakan jangan telan mentah-mentah.
SIMAK JUGA: Begini Lho Aturan Main Investasi Saham di BEI, Investor Pemula (Newbie) Wajib Tahu
Diketahui, analisis fundamental adalah satu dari dua teknik analisa yang umumnya digunakan oleh para investor saham dalam membuat keputusan jual-beli saham. Dengan analisis ini investor ingi mendeteksi saat yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar saham, memilih saham yang baik untuk investasi dan mengetahui harga wajar untuk suatu saham.
Teknik analisis ini memperhitungkan berbagai faktor, seperti kinerja perusahaan, analisis persaingan usaha, analisis industri, analisis ekonomi dan pasar makro-mikro. Tujuan analisis ini pada dasarnya untuk mengetahui sehat tidaknya perusahaan tersebut. Kalau tidak sehat berarti tidak perlu dikoleksi. Ulasan lengkap analisis fundamental bisa diulis di bahasan sebelumnya: Begini Cara Mengalisis Fundamental Saham Secara Indepth dan Komprehensif.
SIMAK JUGA: 8 Tips Cerdas Memilih Reksa Dana
Karena sifatnya masih analisis maka kepastian untuk cuan pun masih sangat perlu dipertanyakan. Apalagi, pada dasarnya analisis fundamental ini ada banyak kelemahannya. Apa saja kelemahan analisis fundamental?
- Data Masa Lampau
Yang kerap tak disadari investor saham pada umumnya yakni terkait data lama yang mungkin sudah usang. Bagaimana tidak. Data-data yang dianalisis adalah data-data dari masa lampau. Anehnya, data masa lampau itu dianalisis untuk mencerminkan harga di masa depan. Faktanya, tak seorang pun yang tahu soal masa depan ini, bisa jadi kinerjanya bagus atau bisa juga meleset. - Data Valid yang Ditutup-tutupi
Ketika data itu didapatkan, bisa jadi itu sudah terlambat karena harga sudah terlanjur naik. Sudah data terlambat, masih perlu pula diverifikasi benar tidaknya data tersebut. Bukan rahasia lagi, data pun bisa dipermainkan. Artinya, misalkan ada fraud, penggelapan atau manajemen yang amburadul, itu semua bisa ditutup-tutupi demi citra perusahaan. - Subyektif
Karena analisis ini orang perorangan makanya subyektif. Tak jarang, hasil analisis antara satu analis dengan analis yang lainnya bisa beda-beda. Hal ini jelas menegaskan tendensi asumsi personal. Subyektivitas ini tentu saja erat sekali dengan yang namanya misinterpretasi data. Salah membaca data bisa mengakibatkan prediksi yang melesat.
Kendati analisis saham ini memiliki kelemahan, bukan berarti analisis fundamental itu omong-kosong alias tidak berguna sama sekali. Pada dasarnya analisis fundamental bisa menjadi sarana untuk realistis dalam menanamkan uangnya ke saham. Realistin yang dimaksud artinya tidak asal-asalan dalam membeli saham. Bagaimana pun analisis fundamental yang digunakan dengan benar lumayan efektif untuk investasi jangka panjang.
Analisis fundamental okelah agak cocok untuk investasi saham jangka panjang, bukan untuk trading jangka pendek.
SIMAK JUGA:Jasa Penulisan Artikel Pasar Modal Terpercaya
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply