
The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Berikut ini 7 trik investasi saham untuk persiapan dana pendidikan anak di masa mendatang. Simak dan segera wujudkan!
Biaya sekolah dan perguruan tinggi terus meningkat, maka perencanaan dana pendidikan anak menjadi hal yang krusial.
Salah satu instrumen keuangan yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan ini adalah investasi saham.
Meski tergolong berisiko, saham menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya jika dikelola dengan bijak.
SIMAK JUGA: Simak! Tip Jitu Memulai Trading Saham Setelah Liburan Lebaran 2025
Nah, berikut 7 trik investasi saham untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak secara efektif.
Mulailah segera, sekarang!
Waktu menjadi faktor penting dalam investasi. Dengan memulai lebih awal, kamu memberikan waktu bagi investasi untuk bertumbuh melalui kekuatan compound interest (bunga berbunga).
Misal, bila kamu mulai menabung untuk pendidikan anak sejak usia 1 tahun, kamu memiliki waktu setidaknya 17 tahun hingga perguruan tinggi.
Maka, buatlah portofolio jangka panjang dengan fokus pada saham-saham berkinerja baik dan tahan terhadap gejolak pasar.
Tentukan target dana pendidikan
Sebelum mulai berinvestasi, hitung berapa estimasi biaya pendidikan di masa mendatang, termasuk inflasi.
Gunakan kalkulator investasi atau konsultasikan dengan perencana keuangan untuk mengetahui berapa yang harus kamu investasikan secara rutin.
Contoh, bila biaya kuliah saat ini Rp150 juta, dan inflasi pendidikan sekitar 10 persen per tahun, maka dalam 15 tahun biaya tersebut bisa menjadi lebih dari Rp600 juta.
Pilihlah saham dengan fundamental kuat
Untuk investasi jangka panjang seperti pendidikan anak, pilih saham dari perusahaan yang memiliki fundamental yang solid, seperti sektor consumer goods, perbankan, atau infrastruktur.
So, pelajari laporan keuangan, perhatikan rasio keuangan seperti ROE, DER, dan margin keuntungan.
SIMAK JUGA: Apa Sih Pengaruh IHSG pada Kehidupan Masyarakat Sehari-hari?
Diversifikasi portofolio
Jangan taruh semua telur di satu keranjang. Diversifikasikan portofolio ke berbagai sektor dan jenis aset. Misal sebagian di saham, sebagian di reksa dana saham atau obligasi. Ini membantu mengurangi risiko jika salah satu sektor mengalami penurunan.
Pilih investasi reksa dana saham
Jika kamu tidak memiliki waktu atau keahlian untuk menganalisis saham, pertimbangkan untuk berinvestasi melalui reksa dana saham yang dikelola oleh manajer investasi profesional.
Keuntungannya tentu lebih praktis, bisa mulai dengan modal kecil, dan tetap mendapatkan eksposur ke pasar saham.
Konsisten dan disiplin
Lakukan investasi secara rutin setiap bulan, terlepas dari kondisi pasar. Ini dikenal sebagai strategi Dollar Cost Averaging (DCA) yang membantu kamu membeli saham pada harga rata-rata seiring waktu.
Nah, gunakan fitur autodebet dari rekening bank untuk investasi otomatis.
Review dan sesuaikan strategi secara berkala
Seiring bertambahnya usia anak, strategi investasi kamu perlu disesuaikan.
Mendekati waktu penggunaan dana (misal 3-5 tahun sebelum kuliah), pertimbangkan untuk mengalihkan investasi ke instrumen yang lebih stabil seperti obligasi atau deposito guna mengamankan hasil investasi.
SIMAK JUGA: Lengkap! Jadwal Libur 8 Hari Perdagangan Saham di BEI Saat Idulfitri 2025
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply