The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Pola pergerakan candlestick atau yang lebih dikenal dengan pola tren pergerakan harga sangat penting dalam analisis teknikal karena dapat membantu trader dan investor mengidentifikasi kemungkinan arah pasar ke depan.
Pola-pola ini memberikan indikasi apakah pasar cenderung menguat (bullish) atau melemah (bearish) dalam jangka waktu tertentu. Melalui pola-pola ini, trader bisa mendapatkan sinyal untuk masuk atau keluar pasar dengan lebih tepat.
Dua pola pergerakan candlestick yang sering digunakan dalam analisis teknikal adalah Head and Shoulders dan Cup and Handle.
SIMAK JUGA: 11 Istilah Dasar dalam Analisis Teknikal yang Wajib Diketahui Para Trader Saham dan Kripto
Kedua pola ini memberikan indikasi perubahan tren yang bisa menguntungkan jika dipahami dan diinterpretasikan dengan benar.
Berikut penjelasan lebih mendalam tentang kedua pola tersebut.
1). Head and Shoulders (Bullish to Bearish)
Head and Shoulders (H&S) adalah salah satu pola pergerakan candlestick yang paling dikenal dalam analisis teknikal, dan biasanya menandakan pembalikan arah dari tren bullish (naik) menjadi tren bearish (turun).
Pola ini terbentuk ketika suatu saham atau aset telah mengalami tren naik yang panjang, kemudian mencapai titik puncak (peak) yang sangat tinggi, yang dikenal sebagai “head” atau kepala, diikuti oleh dua puncak yang lebih rendah yang dikenal sebagai “shoulders” atau bahu.
Struktur Pola Head and Shoulders:
- Left Shoulder (Bahu Kiri): Pola dimulai dengan pergerakan harga yang naik, mencapai titik tertinggi yang disebut “left shoulder,” kemudian harga mulai turun.
- Head (Kepala): Setelah itu, harga kembali naik lebih tinggi dari titik tertinggi sebelumnya, membentuk “head” atau kepala, lalu kembali turun.
- Right Shoulder (Bahu Kanan): Setelah penurunan dari kepala, harga mulai naik lagi, namun tidak setinggi kepala, membentuk “right shoulder” atau bahu kanan. Biasanya, bahu kanan ini hampir setara atau sedikit lebih rendah dari bahu kiri.
- Neckline (Garis Leher): Garis yang menghubungkan titik terendah dari dua lembah yang terbentuk di antara bahu kiri dan kanan disebut neckline. Garis ini sangat penting karena bisa berfungsi sebagai level support yang jika ditembus, memberikan konfirmasi pembalikan tren.
- Interpretasi Pola Head and Shoulders: Pola Head and Shoulders menunjukkan bahwa meskipun ada tren bullish yang panjang, harga telah mencapai titik jenuh dan pasar mulai kehilangan momentum. Setelah pola ini terbentuk dan neckline tembus (breakout), ini mengindikasikan pembalikan tren yang kuat menuju tren bearish. Para trader biasanya akan mencari sinyal untuk melakukan penjualan atau short selling setelah konfirmasi pembalikan tren dengan harga yang menembus neckline. Namun, untuk memvalidasi pola ini, trader harus memperhatikan volume perdagangan. Idealnya, volume akan menurun saat harga membentuk shoulder pertama dan kedua, sementara volume akan meningkat saat harga menembus neckline ke bawah. Hal ini memberikan konfirmasi bahwa tekanan jual telah menguasai pasar, menandakan bahwa harga akan terus turun.
2). Cup and Handle (Bullish Signal)
Cup and Handle adalah pola candlestick yang umumnya menunjukkan sinyal bullish atau potensi pembalikan arah dari tren turun ke tren naik. Pola ini dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai cangkir dengan pegangan di sisi kanan.
Pola Cup and Handle sering kali digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi peluang pembelian dalam tren jangka menengah hingga panjang.
Struktur Pola Cup and Handle:
- Cup (Cangkir): Bagian pertama dari pola ini adalah bentuk cangkir, di mana harga mengalami penurunan (seperti sisi kiri dari cangkir), kemudian harga berbalik naik dengan kurva yang halus menuju titik tertinggi yang sama dengan harga awal (membentuk sisi kanan cangkir). Bagian cangkir ini menunjukkan koreksi harga setelah sebuah tren naik yang panjang.
- Handle (Pegangan): Setelah harga mencapai puncak, pola ini dilanjutkan dengan pembentukan pegangan, yaitu penurunan harga jangka pendek setelah pembentukan cangkir. Pegangan ini biasanya tidak terlalu dalam dan lebih kecil, menciptakan konsolidasi atau fase penurunan yang cukup singkat sebelum harga kembali bergerak naik.
- Breakout: Konfirmasi pola Cup and Handle terjadi ketika harga menembus level tertinggi dari pegangan, yang menunjukkan bahwa tren naik akan berlanjut.
- Interpretasi Pola Cup and Handle: Pola Cup and Handle sering kali menunjukkan bahwa harga sedang mengalami konsolidasi atau koreksi setelah tren naik yang panjang. Ketika harga berhasil menembus puncak pegangan (breakout), hal ini menandakan bahwa tren bullish akan kembali berlanjut. Para trader akan mencari peluang beli setelah breakout atau penembusan harga ke atas, karena ini memberikan sinyal bahwa tren penguatan harga masih memiliki potensi. Bagian pegangan biasanya menunjukkan fase akumulasi, di mana investor membeli saham dengan harga yang lebih rendah setelah koreksi, sebelum harga akhirnya melonjak. Seperti halnya pola lainnya, volume perdagangan juga menjadi indikator penting di sini. Biasanya, volume akan menurun selama pembentukan pegangan dan kemudian meningkat tajam setelah harga menembus level resistance (puncak pegangan).
Pola ini sangat efektif dalam mengidentifikasi tren bullish jangka menengah hingga panjang. Trader yang mampu mengenali pola ini lebih awal bisa memasuki pasar sebelum harga mengalami kenaikan yang signifikan. Pola ini juga lebih sering terjadi pada saham yang menunjukkan kinerja yang baik dalam jangka panjang, yang memperkuat keberlanjutan tren bullish setelah breakout.
Head and Shoulders dan Cup and Handle
Pola pergerakan candlestick Head and Shoulders dan Cup and Handle adalah dua pola yang sangat penting dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi perubahan tren yang akan datang.
Pola Head and Shoulders menunjukkan kemungkinan pembalikan tren dari bullish menjadi bearish, memberikan sinyal bagi trader untuk mulai mempertimbangkan posisi jual atau short selling.
Sebaliknya, pola Cup and Handle menunjukkan potensi pembalikan tren dari bearish menjadi bullish, memberikan sinyal bagi trader untuk membeli sebelum harga mengalami kenaikan lebih lanjut.
Namun, seperti halnya dengan pola candlestick lainnya, keakuratan pola-pola ini dapat ditingkatkan dengan konfirmasi tambahan melalui indikator teknikal lainnya dan analisis volume perdagangan.
Trader perlu memperhatikan keseluruhan konteks pasar dan menggunakan pola-pola ini dalam kerangka analisis yang lebih luas untuk membuat.
SIMAK JUGA: Tip Bijak Trading Saham dan Kripto dengan Leverage
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply