The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Inilah 12 pertanyaan terkait saham yang sering ditanyakan oleh pemula disertai dengan jawabannya.
Apakah kamu seorang pemula yang baru bermain saham? Jika kamu baru terjun ke dalam dunia investasi saham, pasti ada banyak pertanyaan di benakmu yang ingin sekali terjawab.
Hal itu wajar karena memang banyak ilmu, informasi atau pengetahuan yang harus dipahami oleh seorang investor pemula.
SIMAK JUGA: 4 Tips Cerdas Meminimalkan Risiko dalam Investasi Saham
Berikut adalah 12 pertanyaan tentang saham yang sering ditanyakan pemula disertai dengan jawabannya yang harus kamu simak baik-baik.
1. Pasar modal itu apa?
Bagi pemula, istilah pasar modal atau bursa efek menjadi hal yang asing didengar, namun sebenarnya wajib diketahui.
Lalu apa itu pasar modal? Singkatnya,pasar modal adalah tempat jual beli instrumen keuangan seperti saham yang dilakukan antara emiten dengan investor. Emiten sendiri adalah pihak penerbit surat berharga.
2. Bagaimana cara investasi saham?
Pertanyaan mengenai cara investasi saham adalah hal yang paling sering ditanyakan oleh investor pemula. Cara investasi saham untuk pemula itu mudah dengan membuat rekening efek di perusahaan sekuritas.
Rekening efek yang kamu buat selanjutnya akan digunakan untuk menyimpan saham dan dana pada satu rekening dana investor yang disebut RDI.
Syarat untuk membuat rekening efek hanya dengan mengisi formulir di aplikasi perusahaan sekuritas legal yang diawasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dilengkapi syarat administrasi dokumen seperti”
- Fotokopi KTP
- Buku tabungan
- NPWP
- Materai
Kalau kamu sudah membuat rekening efek, kamu bisa langsung melakukan pembelian saham pertamamu di aplikasi sekuritas yang sudah dipilih.
3. Bagaimana cara transaksi saham?
Nah, untuk melakukan transaksi jual beli saham, kamu bisa melakukannya melalui perusahaan sekuritas yang berstatus sebagai penyelenggara, broker atau pialang. Menariknya, perusahaan sekuritas itu tersedia dalam bentuk aplikasi yang bisa diakses di ponsel atau desktop.
4. Kapan saham bisa dijual?
Pertanyaan selanjutnya yang sering ditanyakan kalau sudah punya saham adalah, ‘Kapan saham bisa dijual?’. Kamu bisa menjual sahammu dengan catatan:
- Jika dirasa sudah untung. Kalau nilai PER saham lebih tinggi, artinya harga saham naik dan ada selisih keuntungan. Kamu bisa menjualnya dan sebagian keuntungan bisa digunakan untuk membeli saham lain.
- Kalau kamu sedang membutuhkan dana darurat, maka saham bisa dijual untuk merealisasikan kebutuhanmu. Tapi untuk kasus ini, akan lebih baik kalau kamu punya dana darurat sendiri sehingga tidak harus menjual saham yang trend-nya sedang bagus karena alasan terdesak
- Kalau kamu salah pilih saham sampai mengalami kerugian, ada baiknya sih segera jual saham tersebut.
5. Berapa modal minimal untuk membuka rekening efek?
Tiap perusahaan sekuritas memiliki aturan masing-masing, namun tidak perlu khawatir karena sekarang banyak sekali sekuritas yang memudahkan investor ritel dan pemula untuk berinvestasi dengan modal minim. Ya, mulai dari Rp100.000 saja kamu sudah bisa membuka rekening efek.
6. Apa alasan orang-orang berinvestasi di instrumen saham?
Alasan paling kuat mengapa seseorang mulai berinvestasi saham adalah ingin meningkatkan nilai aset, penghasilannya bertambah dan tentu saja mencapai kebebasan finansial.
Untuk bisa mencapainya, maka bisa dimulai dengan membangun portofolio saham sesuai dengan jangka waktu. Misalnya:
- Jangka pendek: dana darurat, membeli barang impian, dll.
- Jangka menengah: beli rumah, menikah, dll
- Jangka panjang: dana pensiun.
Adapun manfaat utama yang bisa kamu rasakan dengan memiliki saham adalah n keuntungan dari capital gain (selisih harga beli di awal dengan harga jual saat ini) dan dividen rutin sekali atau dua kali dalam jangka setahun.
7. Setelah membeli saham apa akan mendapatkan dividen?
Pertanyaan ini juga kerap ditanyakan oleh pemula. Nah, jawabannya bisa iya atau tidak. Perusahaan akan membagikan dividen kepada investor jika perusahaan mendapatkan laba atau untung sesuai nominal yang disepakati.
Sebaliknya, kalau perusahaan sedang tidak untung atau bahkan rugi, maka perusahaan bisa saja tidak memberikan dividen kepada pemegang sahamnya.
8. Apakah investor dikenakan biaya jual beli saham?
Investor pemula juga kerap bertanya terkait hal ini, apakah ada biaya yang harus dibayarkan saat jual beli saham? Jawabannya, ada! Kamu akan dibebankan transaksi di lima biaya meliputi:
- Brokerage fee 0,15-0,35% (komisi broker)
- IDX levy 0,04% (biaya BEI)
- Biaya KSEI 0,01%
- Pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 0,03%
- Pajak penghasilan (PPh) sebesar 00,1%.
9. Bagaimana cara memilih saham yang bagus?
Cara memilih saham yang bagus tentu adalah hal yang ingin diketahui oleh para pemula. Nah, agar tidak salah pilih saham, maka gunakan indikator berikut :
- Perusahaan memiliki fundamental yang bagus
- Kamu harus memahami prospek bisnis perusahaannya
- Perusahaan punya sistem manajemen yang baik
- Harga sahamnya murah / terjangkau.
- Kamu bisa melihat Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Kalau nilai PER rendah berarti valuasi saham murah, tetapi bandingkan nilai PER emiten-emiten dari sektor yang sama.
Indikator di atas memang tidak 100% benar, namun bisa memberi pedoman dasar untuk memilih saham yang bagus.
10. Kapan harga saham naik dan turun?
Harga saham bisa naik dan turun karena banyak faktor. Pada umumnya, pergerakan naik turunnya harga saham ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Hal-hal yang terkait dengan faktor internal yang mempengaruhi turun naiknya harga saham dari internal perusahaan adalah:
- Fundamental perusahaan
- Aksi keputusan yang diambil korporasi
- Kinerja perusahaan setiap tahunnya.
Sementara jika dikaitkan dengan faktor eksternal, hal-hal yang mempengaruhi naik turunnya harga saham adalah:
- Kondisi ekonomi makro
- Kekuatan rupiah terhadap mata uang asing
- Manipulasi pasar
- Kebijakan pemerintah
11. Apa risiko berinvestasi di pasar modal?
Resiko terkait bermain saham juga kerap menjadi pertanyaan bagi para pemula. Pada dasarnya, setiap instrumen investasi pasti bisa untung dan rugi. Oleh karena itu, saham pun punya resikonya sendiri.
Ada baiknya jika investor meminimalisir resiko tersebut dengan memahami pengetahuan seputar saham agar resiko seperti capital loss dan likuidasi ini bisa dicegah.
Capital loss sendiri artinya adalah selisih harga beli saham turun drastis saat dijual. Sementara likuidasi artinya resiko tidak mendapat pengembalian dana karena perusahaan bangkrut dan lainnya. Jadi, pahami dengan baik dua hal ini untuk minimalisir kerugian saat berinvestasi di pasar modal.
12. Apakah ada alternatif instrumen lainnya selain saham?
Jika dirasa kamu belum siap menanggung semua risiko yang dialami oleh investor saham, maka bisa mencoba alternatif lainnya. Ada instrumen investasi selain saham yang bisa dicoba seperti berinvestasi di instrumen reksadana, emas, Surat Berharga Negara (SBN) atau produk lainnya.
Nah, itulah 12 pertanyaan terkait saham yang sering ditanyakan oleh pemula disertai dengan jawabannya. Semoga bisa membantu pemahammu terkait dunia saham!
SIMAK JUGA: Tanda-tanda Saham Murahan yang Perlu Kamu Hindari, Waspadai Value Trap
*Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus.com lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan EduFulus.com, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: edufulus@gmail.com.
Leave a Reply